Wanita Berpotensi Memberikan Kontribusi Pendapatan Rumah Tangga

HARDI/BERITA SAMPIT - Asisten Pemerintahan dan Kesra Katma F. Dirun saat membuka acara pelatihan pemberdayaan masyarakat dalam upaya meningkatkan usaha ekonomi keluarga.

PALANGKA RAYA – Anggota keluarga khususnya wanita (ibu-ibu) mempunyai potensi dalam memberikan kontribusi pendapatan rumah tangga. Banyak anggota rumah tangga wanita ikut terjun langsung ke pasar kerja untuk menambah pendapatan rumah tangga yang dirasakan tidak cukup.

Hal ini disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Katma F. Dirun saat membuka, acara pelatihan pemberdayaan masyarakat dalam upaya meningkatkan usaha ekonomi keluarga Tahun 2022 di Kalimantan Tengah, di Hotel Putra Kahayan, Senin 24 Oktober 2022.

Ia menjelaskan, peningkatan partisipasi wanita dalam kegiatan ekonomi karena adanya perubahan pandangan dan sikap masyarakat tentang sama pentingnya pendidikan, pengetahuan dan keterampilan bagi kaum wanita dan pria.

“Makin disadari perlunya kaum wanita ikut berkontribusi dalam pembangunan, adanya kemauan wanita untuk mandiri dalam bidang ekonomi yaitu berusaha membiayai kebutuhan hidupnya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya dengan penghasilan sendiri, menjadi faktor lain penyebab meningkatnya partisipasi wanita dalam kegiatan ekonomi,” ucapnya.

Selain itu, wanita Indonesia terutama di pedesaan maupun di perkotaan yang tidak tertampung di sektor formal, banyak berkecimpung di sektor informal. Kontribusi wanita di sektor informal ini dapat dikatakan sebagai katup pengaman (Savety Velve) atau penopang bagi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-hari.

Namun demikian wanita tidak menonjolkan diri atau mengklaim bahwa mereka menjadi penyangga utama ekonomi keluarga, melainkan hanya sekedar mendukung kegiatan/usaha suami, walaupun tidak menutup kemungkinan penghasilan mereka jauh lebih besar dari pada apa yang diperoleh oleh suami mereka.

“Berdasarkan realita dan fenomena yang dapat kita lihat dan rasakan sehari-hari menunjukkan bahwa wanita mempunyai posisi sentral dalam ekonomi keluarga, maka wanita perlu diberikan upaya-upaya pemberdayaan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia,” jelasnya.

Peningkatan tersebut melalui pelatihan khususnya bagi para ibu rumah tangga dalam rangka meningkatkan keterampilan kerja, bantuan permodalan berbunga rendah agar dapat berwirausaha sesuai keterampilan yang mereka miliki, dan menggalakkan sektor-sektor produktif serta membantu didalam pemasaran produk.

Salah satu model pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kewirausahaan untuk meningkatkan taraf hidup adalah kegiatan pelatihan. Kemauan dan semangat untuk berusaha, akan diarahkan pada peningkatan keterampilan sebagai bekal menjadi wirausaha melalui pendekatan kelompok.

“Selain itu, peserta diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dan membentuk kelompok-kelompok usaha sesuai minat dan keterampilan yang dimiliki, untuk memudahkan pembinaan dan pengembangan lebih lanjut serta bantuan permodalan dan pemasaran,” tandasnya. (Hardi).