Ribuan Pelajar dan Mahasiswa Lewati Jalan Rusak di Sampit Demi Menuntut Ilmu

AHMAD WINARDI / BERITA SAMPIT - Pelajar di Kota Sampit melintas di Jalan Ki Hajar Dewantara yang rusak parah untuk menuju sekolah mereka.

SAMPIT – Setidaknya sekitar 5.000 pelajar dan mahasiswa sehari-hari melewati Jalan Ki Hajar Dewantara dan Gunung Kerinci, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang kondisinya memprihatinkan demi menuntut ilmu

Dari pantauan wartawan Berita Sampit Selasa 25 Oktober 2022, lalu lalang kendaraan pelajar sangat padat, ditambah lagi masyarakat biasa, mereka terpaksa melintasi jalan yang kondisinya tidak rata dan banyak lubang, kondisi itu cukup membahayakan pengguna jalan, terutama pelajar.

Setidaknya ada lima sekolah dan dua perguruan tinggi yang siswa dan mahasiswanya menggunakan akses jalan itu yaitu SMA Negeri 2 Sampit, SMA Negeri 3 Sampit, SMK Negeri 1 Sampit, SMK PGRI Sampit, SMK Muhammadiyah dan dua perguruan tinggi yaitu STKIP Muhammadiyah Sampit dan STIH Habaring Hurung Sampit.

Jika ditotal keseluruhan pelajar dan mahasiswa sekitar 5.000 orang yang sehari-hari melewati jalan berlubang dan rusak itu, ditambah warga setempat yang beraktifitas melewati jalan tersebut pagi membuat lalu lintas semakin padat.

BACA JUGA:   Sejumlah Petahana Bertahan Empat Periode di DPRD Kotim

Kepala SMA Negeri 3 Sampit Livenur Hasby menyampaikan memang pernah ada siswa yang kecelakaan karena jalan rusak, namun jarang terjadi karena siswa juga ekstra hati-hati melewati jalan tersebut, dan pelan-pelan.

“Sekolah tetap melakukan penimbunan di depan SMA Negeri 3 Sampit dengan swadaya sekolah agar siswa tetap aman saat melintas,” ujarnya

Sementara itu Wawan salah seorang siswa yang rutin melintas di Jalan Ki Hajar Dewantara menyampaikan bahwa kondisi jalan rusak membuat mereka harus berhati-hati melewatinya, sedangkan jika hujan maka lubang-lubang di jalan tidak terlihat dan membuat ekstra berhati-hati.

Jalan itu sangat rawan bagi mereka, namun karena tidak ada akses lain yang lebih dekat mereka harus melewati jalan itu, namun demikian mereka berharap jalan itu segera diperbaiki oleh pemerintah atau setidaknya ditimbun untuk diratakan.

BACA JUGA:   Disdik Kotim Terima Penghargaan dari Balai Bahasa Kalteng Dalam Revitalisasi Bahasa Daerah

Senada yang diungkapkan oleh  Angga S, kerusakan jalan itu diakuinya sudah cukup lama bahkan sejak duduk di bangku SMK hingga kini jadi mahasiswa jalan itu belum juga diperbaiki.

“Kalau dulu memang tidak terlalu parah, karena tidak diperbaiki tadi, dilalui setiap hari akhirnya makin hari makin parah, apalagi kalau kita naik sepeda motor berpapasan dengan mobil susah dan harus hati-hati,” tegasnya.

Dirinya berharap jalan itu segera diperbaiki karena banyak dimanfaatkan tidak hanya masyarakat biasa saja namun juga pelajar dan mahasiswa, jangan sampai ada korban jiwa baru pemerintah bersikap.(Nardi)