PALANGKA RAYA – PT Bank Kalimantan Tengah (Kalteng) berperan penting dalam menggerakkan perekonomian di Kalteng. Saat ini Bank Kalteng memiliki berbagai aset dan dana yang berperan dalam menggerakkan perekonomian.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Bank Kalteng, A. Selanorwanda dalam kegiatan Sosialisasi Literasi dan Literasi Keuangan Serta Launching Tabungan Berencana (SiMuda) yang dilaksanakan oleh Bank Kalteng, bertempat di Balai Diklat Bank Kalteng, Jalan G. Obos No. 26 Palangka Raya, Selasa 25 Oktober 2022.
“Bank Kalteng ini asetnya mencapai 13,1 Triliun dan dengan dana pinantika dalam bentuk giro, tabungan, deposito dan lain-lain berjumlah 10,1 Triliun dan pemberian kredit pada berbagai sektor berkisar 8,6 Triliun itulah peran Bank Kalteng dalam menggerakkan perekonomian di Kalimantan Tengah,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa bank kalteng memiliki berbagai kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah yang ada di Kalimantan Tengah dan memiliki ratusan karyawan tetap.
“Bank Kalteng ini memiliki 14 kantor cabang pada seluruh kabupaten/kota kemudian 34 kantor cabang pembantu yang beredar di seluruh wilayah di Kalteng dan juga kita memiliki 200 lebih unit mobil kas keliling serta memiliki karyawan tetap hampir 700 orang yang berasal dari berbagai jurusan ketika kuliah,” jelas Wanda.
Lalu, dia juga mengatakan tentang peran penting Bank Indonesia dan lembaga jasa keuangan yang perlu dipahami oleh mahasiswa.
“Didalam sektor perekonomian tentunya Bank Indonesia memiliki peran penting, kemudian OJK juga dan bank-bank umum lainnya dan industri jasa keuangan lainnya, semuanya itu paling tidak mahasiswa harus memahami untuk bekal ke depan ketika masuk ke dunia kerja,” tambahnya.
Wanda juga mengatakan bahwa perekonomian Kalimantan Tengah berada di atas rata-rata nasional dan itu tak lepas dari peran dan kebijakan dari pemerintah dan lembaga jasa keuangan.
“Perekonomian Kalimantan Tengah adalah perekonomian yang di atas rata-rata nasional, artinya apa bahwa perekonomian ini tumbuh akibat kebijakan pemerintah dan berfungsi otoritas jasa keuangan yang ada di Indonesia, karena industri jasa keuangan berperan besar dan sekarang bertumbuh dengan baik,” pungkasnya. (Antara).
