Gubernur Kalteng Pimpin Apel Tanggap Darurat dan Serahkan Bantuan Sosial di Lamandau

ANDRE/BERITA SAMPIT - Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran dan H. Hendra Lesmana saat meninjau gudang sembako di Dinas Sosial Kabupaten Lamandau.

NANGA BULIK – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H Sugianto Sabran pimpin Apel Gabungan dan Penyerahan Bantuan Sosial dalam rangka Penanganan Bencana Banjir di Kabupaten Lamandau, di Posko Darurat Sembaga Emas, Kelurahan Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau.

Dalam sambutannya, Gubernur Sugianto Sabran mengajak seluruh stakeholder untuk bekerja sama dalam pengawasan pembagian bantuan bagi warga yang terdampak banjir.

“Selain memberikan bantuan kita sekaligus memantau dan melihat kualitas beras yang dibagikan, agar beras bantuan tersebut terjamin kebagusannya untuk warga terdampak banjir,” ucapnya, Minggu 30 Oktober 2022.

BACA JUGA:   PMI Kalteng Apresiasi PMI Gunung Mas Berikan Layanan Sosial Operasi Katarak Gratis

Sugianto Sabran menginstruksikan agar pendistribusian bantuan logistik langsung dari pintu ke pintu untuk membantu warga terdampak banjir.

“Pemerintah Provinsi dan Kabupaten wajib menjamin kebutuhan warga yang terdampak, hingga setelah banjir atau pemulihan nanti,” katanya.

Penyaluran bantuan sembako berkolaborasi bersama TNI dan Polri sebanyak 3.950 paket. Kemudian Pemprov kembali menambah bantuan sebanyak 2.600 paket.

Sugianto juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam penanganan banjir untuk tanggap dan sigap dalam melakukan penanganan banjir dan penyaluran bantuan.

“Tentu kita apresiasi untuk Kabupaten Lamandau yang siap dan sigap dalam penanganan banjir. Mereka punya posko terpadu penanganan banjir, regulasi pemetaan rawan banjir yang jelas,” terangnya.

BACA JUGA:   Kunker di Kejari Seruyan, Kejati Kalteng Ingatkan Profesionalisme dalam Pelaksanaan Tugas

Sementara itu, Bupati Lamandau, H. Hendra Lesmana mengatakan, bantuan tahap dua ini nantinya akan disalurkan bantuan pasca banjir, juga evaluasi setiap daerah untuk perizinan.

“Terkait dengan penanganan, juga penyaluran bantuan dan kesehatan serta sinkronisasi tentang perizinan agar bisa dievaluasi, terutama bencana banjir ini, tentu ada aspek teknis dan bukan sekedar alam yang menjadi evaluasi kita,” ucapnya. (Andre).