Harga Elpiji Bersubsidi di Sampit Masih Jauh Dari HET

ILHAM/BERITA SAMPIT - Kegiatan penyaluran elpuji 3 kg pada pasar penyeimbang yang digelar di Kantor Kelurahan MB Hilir, belum lama ini.

SAMPIT – Kelangkaan Elpiji melon masih saja terjadi dikota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Demikian juga pada harga yang masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Seperti yang dikeluhkan warga Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini misalnya, selain merasa kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram, harga dipangkalan juga sangat jauh dari HET yang mencapai Rp28 ribu sampai Rp30 ribu per tabung.

“Kalau disini dipangkalan kita dapat Rp30 ribu, kalau sudah ke eceran sampai Rp35-Rp40 ribu pertabung,” kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis 3 November 2022.

Ia pun berharap, kegiatan pasar penyeimbang terus dilakukan, sehingga harga elpiji bisa kembali stabil sesuai dengan HET yakni Rp22 ribu per tabung.

BACA JUGA:   Sepeda Motor Diduga Milik Pelangsir BBM di Sampit Terbakar

Sementara itu, dalam sepekan belakangan ini kegiatan pasar penyeimbang mulai gencar dilakukan, salah satunya pada pembagian gas elpiji di Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan MB Ketapang, dengan  melaksanakan dua kali penyaluran elpiji yang dijual sesuai dengan HET.

“Hari Senin dan Rabu kemarin kita telah melaksanakan penyaluran elpiji bersubsidi, dan alhamdulillah berjalan dengan lancar,” ujar Lurah Mentawa Baru Hilir Rita Purwanto.

Diungkapkan, sebelumnya dirinya pernah turun ke lapangan dan menemukan bahwa selain masalah harga yang tak sesuai Het, namun ada juga mendapatkan keluhan dari pangkalan yang tidak kebagian elpiji dari pihak agen.

BACA JUGA:   Disdik Kotim Instruksikan Sekolah Implementasikan Pendidikan Antikorupsi 

“Kami juga menyarankan pada warga, apabila ada pangkalan yang nakal atau menyalurkan tidak tepat sasaran, maka bisa melaporkan melalui Kelurahan dengan melampirkan dokumentasi berupa foto atau video, jadi kita langsung tindak ke lapangan,” jelasnya.

Rita mengimbau, kepada seluruh pangkalan yang ada di wilayah Mentawa Baru Hilir, agar mengutamakan warga sekitar untuk pendistribusian elpiji 3 kg, sehingga pemerataan kuota bisa tersalurkan dengan baik.

“Kita tidak melarang jika ada warga luar wilayah RT membeli, dengan catatat utamakan dulu warga sekitar, selanjutnya silahkan menjual dengan warga luar. Tapi saya tekankan jual sesuai aturan Het yang telah ditetapkan pemerintah,” pungkasnya. (ilm)