Murid SDN 9 Baamang Hilir Lestarikan Permainan Tradisional ‘Bahagaan’

ARIFIN/BERITA SAMPIT – Permainan tradisional gobak sodor yang dimainkan murid SDN 9 Baamang Hilir, Kecamatan Baamang, Kotim, Kalteng.

SAMPIT – Momentum Hari Pahlawan Nasional 10 November 2022 dimanfaatkan SDN 9 Baamang Hilir, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), untuk menghidupkan kembali permainan tradisional, salah satunya gobak sodor.

“Permainan gobak sodor ini dulu sangat digemari karena dimainkan beberapa orang, kalau istilah bahasa banjarnya adalah permainan bahagaan,” ucap Kepala SDN 9 Baamang Hilir Syahroni kepada wartawan media siber Berita Sampit usai kegiatan, Kamis 10 November 2022.

Dia menjelaskan, gobak sodor merupakan permainan menghalangi lawan untuk mencapai garis akhir. Pada umumnya satu tim terdiri dari tiga sampai lima orang.

BACA JUGA:   Kadishub Kotim Lempar Tanggung Jawab ke Bawahan Soal Pungli Parkir di SPBU

Untuk mencapai garis akhir tidak semudah yang dibayangkan karena harus melewati beberapa lawan yang mencoba menghalangi.

“Permainan tradisional yang satu ini harus memakai umpan supaya orang yang mencoba menghalangi di depan bisa terkecoh kemudian kita bisa melewati gari dan begitu seterusnya hingga garis akhir,” ujar Syahroni yang juga pernah menjabat Kepala SDN 3 Baamang Hilir ini.

Terkait pelestarian permainan tradisional gobak sodor, dia menilai, perlu dihidupkan kembali di sekolah, karena permainan ini tidak hanya mengandalkan trik tertentu juga untuk memicu adrenalin anak bagaimana upayanya supaya bisa mencapai garis akhir.

BACA JUGA:   IGTKI Kotim Bagikan Takjil ke Masyarakat di Jalan A Yani Sampit

“Lapangan yang dimanfaatkan untuk permainan ini juga tidak harus luas, ukuran 4×10 centimeter juga cukup, yang penting tidak ada halangan misalnya pohon atau tiang supaya pemain tidak terbentur,” ungkapnya.

Untuk itu, kedepannya SDN 9 Baamang Hilir akan tetap melestarikan permainan tradisional ‘Bahagaan’ ini, supaya generasi mengetahui bahwa permainan ini masih dilestarikan meskipun digempur dengan permainan modern. (ifin).