Tenaga Pendidik Diminta Berikan Gagasan Inovatif Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0

M.SLH/BERITA SAMPIT - Wakil Bupati Gunung Mas, Efrensia LP Umbing (tengah) saat foto bersama dengan masing-masing Kepala Sekolah saat rapat koordinasi, evaluasi kinerja dan penyusunan program tahun 2023.

KUALA KURUN – Dalam era revolusi industri 4.0 sepeti saat ini, sistem pendidikan nasional dihadapkan pada tantangan yang amat kompleks tetapi menarik. Oleh karena itu, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan K3KS sebagai organisasi, juga ditantang agar mampu menggerakkan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan memberikan andil.

Dimana hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Gunung Mas, Efrensia LP Umbing pada rapat koordinasi, evaluasi kinerja dan penyusunan program tahun 2023 yang dilaksanakan di aula GPU Damang Batu. Rabu, 16 Nopember 2022.

Dikatakannya, tidak hanya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, tetapi lebih dari itu harus merasa terpanggil untuk ikut melahirkan pemikiran transformatif dalam pengembangan kebijakan pemerintah, pengelolaan program pembangunan di daerah, serta dalam melahirkan berbagai gagasan dan tindakan inovatif sesuai dengan tantangan Abad ke 21 menghadapi tantangan yang besar era revolusi industri 4.0 ini.

“Maka pendidikan dituntut untuk berubah juga karena kita hanya disuguhkan dua pilihan yaitu berubah atau tertinggal. Termasuk pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, terang Efrensia LP Umbing.

Dijelaskannya, Era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran dikenal dengan sistem siber (cyber sistem) dan mampu membuat proses pembelajaran berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan waktu.

“Tantangan pendidikan pada era revolusi industri 4.0 ini khususnya kita, bukan lagi hanya berbicara pada masalah klasik yaitu pemerataan dan pemenuhan akses, sarana prasarana pendidikan. tetapi juga berbicara mutu lulusan yang mampu bersaing dengan tuntutan perkembangan,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pendidik dituntut untuk bisa beradaptasi dengan zaman, dituntut menguasai lebih duluan teknologi agar dapat menyesuaikan dengan peserta didik. Jangan sampai peserta didik sudah berada pada revolusi industri 3.0 sementara pendidik masih seputar revolusi industri 2.0. Peserta didik sudah memasuki era digital 4.0 sedangkan guru masih bergelut pada era 3.0.

“Kalau sudah situasi demikian yang terjadi, maka dipastikan pincang sehingga titik temu antara guru dengan peserta didik tidak akan ada karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran yakni diantaranya pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skill dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila, Fokus pada materi esensial,” ucap Efrensia.

Dimana ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar, seperti literasi numerasi, fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

“Saya harapkan bapak, lbu memperhatikan Rapor Pendidikan, sehingga perencanaan yang dilakukan Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah alat bantu bagi satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk terus bersama memperbaiki kualitas layanan Pendidikan,” ungkapnya.

Perencanaan berbasis data adalah sebuah perubahan kebiasaan untuk mendorong satuan pendidikan dan dinas pendidikan menyusun kegiatan peningkatan capaian pembelajaran berdasarkan fakta.

“Pada kesempatan ini, saya ucapkan terima kasih kepada MKKS Isen Mulang Kabupaten Gunung Mas sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, sehingga mendapatkan Sumber Daya Manusia yang unggul dalam memberikan layanan Pendidikan,” sebutnya.

“Semoga dengan semua usaha ini mendorong guru dan tenaga kependidikan bersemangat bekerja lebih efektif, disiplin, tidak mudah mengeluh, menjaga kode etik guru, mengedepankan dialog, berbasis data, santun, menjauhkan dari sikap intoleran, membangun komunikasi efektif dengan efektif dengan orang tua, dan terus menjadi pembelajar demi kepentingan terbaik bagi peserta didik dan Kabupaten Gunung Mas yang kita cintai,” tutup Efrensia LP Umbing. (Ale).