Desa Jahanjang Calon Desa Wisata

Tim penilaian desa wisata saat melakukan kunjungan di Desa Jahanjang Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan.

KASONGAN – Pemerintah Kabupaten Katingan terus melakukan upaya pengembangan desa wisata di kabupaten berjuluk Bumi Penyang Hinjei Simpei tersebut.

Memiliki potensi daya tarik alam yang indah dan harus dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang besar terhadap masyarakat. Khususnya dalam menopang kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.

Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di desa wisata, khususnya dalam pengembangan pariwisata berbasis alam.

Desa Jahanjang kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan merupakan salah satu calon Desa Wisata yang memiliki wisata berbasis alam dan budaya.

Salah satunya  tempat ekowisata di Desa Jahanjang yaitu Danau Bulat yang tidak jauh dari kota Kasongan mudah dijangkau bagi siapa saja yang ingin berkunjung dan berpetualang baik jalan darat maupun transportasi air. Untuk jalan darat tersedia dan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.

Mantir Kepala Desa Jahanjang Sarwepin mengatakan, Danau Bulat seluas 500 m2 ini termasuk dalam paket ekowisata Kamipang. Sedangkan, dua destinasi lainnya adalah Desa Baun Bango yang memiliki tradisi seni budaya masyarakat Dayak dan Desa Karuing yang memiliki pusat penelitian dan studi orang utan.

Dia mengapresiasi langkah komunitas pecinta budaya dan alam (Kitadaya) yang ikut mempromosikan wisata Danau Bulat. Menurutnya, salah satu kendala pengembangan pariwisata yaitu terkait promosi.

“Harapanya dengan kegiatan ini mampu mempromosikan wisata kita, saya optimis wisata kita tidak kalah indahnya dengan wisata lainnya,” turunya.

Dia mengatakan pengunjung tidak perlu khawatir jika terlalu malam baru sampai di Danau Bulat. Karena objek wisata ini memiliki guesthouse yang menghadap ke danau yang bisa kamu sewa dengan harga yang relatif murah dengan tarif Rp150 ribu per malam untuk wisatawan asing dan Rp100 ribu untuk wisatawan lokal.

Belum lagi adanya gazebo yang menjorok ke tengah danau yang bisa buat bersantai sembari menikmati suasana senja di Danau Bulat. Cukup sering Danau Bulat ini dijadikan sebagai spot fotografi dengan konsep nature dan bahkan juga untuk pre wedding.

Danau Bulat memiliki air berwarna cokelat kemerahan yang berasal dari air lahan gambut. Pengunjung dapat bersampan, memancing, atau menikmati matahari terbit dan tenggelam.

Selain itu, tradisi sepak bola api di malam hari oleh masyarakat Dayak juga dapat menambah pengalaman berwisata. Nama Danau Bulat berasal dari seorang pendiri Desa Jahanjang bernama Mat Saleh Engkang. Ia mempunyai istri dari Suku Dayak Kapuas bernama Bunter.

(Kawit)