Disdukcapil Palangka Raya Berikan Layanan Kependudukan Prioritas kepada Korban Bencana

Arsip Foto. Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin meninjau penggunaan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. (ANTARA/Rendhik Andika)

PALANGKA RAYA – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palangka Raya di Provinsi Kalimantan Tengah memberikan layanan kependudukan prioritas kepada korban bencana alam di wilayahnya.

​​​​​​”Bagi warga yang menjadi korban bencana kami berikan prioritas kalau misalnya dokumen kependudukannya hilang atau rusak karena banjir,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palangka Raya Edie di Palangka Raya, Kamis 24 November 2022.

Dia mengatakan bahwa penyediaan layanan administrasi kependudukan prioritas dimaksudkan untuk memudahkan pengurusan dokumen kependudukan warga yang sedang tertimpa musibah.

BACA JUGA:   Pengecekan Harga Pangan Menjelang Puasa, Yuas Elko: Harga Barang di Pasar Normal

Pejabat Bidang Pencatatan Sipil Sub Koordinator Perubahan Status Anak Kewarganegaraan dan Kematian Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palangka Raya Lanjut T Kaut mengatakan, dinas berkoordinasi dengan pengurus lingkungan rukun tetangga atau RT dalam mendata warga yang dokumen kependudukannya terdampak banjir.

“Kita lakukan satu pintu melalui RT. Jadi masyarakat yang kehilangan atau administrasi kependudukan rusak dan ingin diperbaharui bisa melalui RT. Setelah RT mengajukan proses pengecekan juga akan kita lakukan proses pembaharuan,” katanya.

BACA JUGA:   Bappedalitbang Gelar Pelantikan Ahli Madya dan Ahli Pertama

Ia mengatakan bahwa pengurusan dokumen kependudukan berupa kartu tanda penduduk elektronik, kartu keluarga, dan kartu identitas anak mendapat prioritas dari dinas.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sampai Kamis (24/11) sebanyak 21 wilayah kelurahan di Kota Palangka Raya terdampak banjir.

Banjir yang terjadi akibat luapan air Sungai Kahayan menyebabkan 6.765 rumah tergenang dan berdampak pada 7.984 keluarga yang terdiri atas 29.480 warga di Kota Palangka Raya.

(ANTARA)