Desa Wisata Diharapkan Miliki Multiplier Effect

Tim pendampingan dan penilaian desa wisata saat melakukan kunjungan kerja di salah satu di calon desa wisata.

KASONGAN – Sekretaris Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disporbudpar) Katingan Ramang mengatakan bahwa banyak tempat-tempat di Katingan yang memiliki potensi desa wisata.

Oleh sebab itu, Disporbudpar Katingan sedang getol menggenjot pembukaan desa-desa wisata baru di Kabupaten Katingan.

“Harapannya dengan adanya desa wisata, potensi dari daerah tersebut dapat tergali dan dapat muncul potensi-potensi lainnya,” kata Ramang.

Dia menuturkan, bahwa pihaknya juga memiliki target jumlah secara khusus untuk memenuhi capaian kuota desa wisata.

Karena dengan jumlah desa wisata yang banyak, nantinya selain menggali potensi juga dapat menimbulkan multiplier effect pariwisata.

“Makanya itu sebanyak-banyaknya, desa wisata kita promosi kan, kita viralkan melalui media. Supaya desa wisata ini bisa terangkat dan menimbulkan multiplier effect,” ujarnya.

Multiplier effect pariwisata yang dimaksud adalah, suatu keterkaitan secara langsung atau tidak langsung yang kemudian mendorong pembangunan yang diakibatkan oleh kegiatan suatu bidang baik positif atau negatif yang menggerakkan bidang-bidang lainnya

Meski demikian, dia mengakui bahwa pembentukan desa wisata bukanlah satu tugas yang mudah.

Karena infrastruktur pendukung desa wisata juga harus tersedia selain tempat wisatanya, seperti ketersediaan sovenir, kuliner/resto, fasilitas penginapan dan fasilitas-fasilitas publik lainnya harus tersedia.

“Tapi membuat desa juga tidak hanya punya tempat wisata saja. Dia mengelola wisatanya siap atau tidak, pemerintah desanya bagaimana kemudian fasilitas pendukungnya Sovenir, kuliner, home stay lha itu komponennya.” tambahnya.

Di kabupaten di Katingan ada empat desa yang menjadi calon desa wisata yang akan dilakukan pendampingan dan penilaian yakni Desa Karuing, Desa Jahanjang, Desa Talaga dan Desa Tumbang Samba.

Empat desa tersebut memiliki potensi pariwisata berbasis masyarakat, budaya dan lingkungan yang paling menonjol. Begitu juga dengan aktivitas masyarakatnya dalam pengelolaan pariwisata sudah terlihat seperti adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Desa Karuing terdapat Taman Nasional Sebangau dan Punggu Alas, Desa Jahanjang dengan keindahan Danau Bulatnya, Desa Talaga dengan tempat sakral Alun-alun Tarantang dan Desa Tumbang Samba dengan Danau Mare dan cagar budaya.

(Kwt)