Mengenal Lebih Dekat Wisata Baru Pulau Langka Puri

Kepala Desa Tewang Kampung Yandi saat melakukan peninjau pembangunan di Pulau Langka Puri.

KASONGAN – Wisata baru pulau langka puri di desa Tewang Kampung Kecamatan Mendawai Kabupaten Katingan mulai dilakukan pembangunan.

Pulau yang berbentuk seperti kapal terbalik tersebut terletak di tengah-tengah aliran sungai Katingan dengan luas kurang lebih 17 Hektare.

Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, pekebun dan nelayan. Sebagian lagi budidaya ikan. Penduduk Desa Tewang Kampung termasuk homogen dan mayoritas penduduk merupakan suku dayak.

Namun kawasan ini juga dihuni masyarakat suku banjar, jawa dan batak. Kelompok diluar suka dayak ini biasanya merupakan pendatang yang bekerja di perusahaan di desa Tewang Kampung.

Tewang Kampung merupakan desa terluas ketiga dari tujuh desa di Kecamatan Mendawai.  Desa Tewang Kampung juga memiliki nilai-nilai kearifan suku dayak yang perlu dilestarikan dan dikelola dengan tepat sebagai aset.

Desa ini juga memiliki sumber daya alam yang beraneka ragam yang apabila dikelola dengan ramah dan bertanggungjawab bisa menjadi ekowisata berbasis lingkungan.

Menurut cerita masyarakat sekitar konon dulu, pahlawan Nasional asal Katingan Kalimantan Tengah Tjilik Riwut pernah tinggal di desa ini semasa perjuangan.

Di desa ini Tjilik Riwut dijaga dan dilayani masyarakat desa Tewang Kampung, menurut cerita desa ini dianggap aman saat itu dimasa perjuangan.

Sekitar tiga bulan lebih berada di desa Tewang Kampung, Tjilik Riwut diantarkan warga desa menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan menggunakan jukung atau perahu saat itu.

Pulau Langkapuri Desa Tewang Kampung Kabupaten Katingan.

Pulau Langka Puri Tewang Kampung

Pulau ini merupakan pulau kecil yang berada di tengah desa Tewang Kampung, panjang pulau ini sekira 1.220 meter dengan lebar 300 meter dan luas 17 hektar.

Keunikan pulau ini terlihat dari atas seperti sebuah kapal terbalik, menurut Kepala Desa Tewang Kampung Yandi pulau ini terbentuk dari sebuah kapal bajak laut yang kandas.

“Ia menurut cerita pulau ini awalnya dari sebuah kapal yang kandas di tengah gosong atau pasir. Kenapa dinamakan Langka puri ini adalah nama kapal,” ungkapnya.

Historis pulau ini konon banyak mengandung mistis dan sejarah. Masyarakat sekitar menyakini pulau tersebut menjadi berkah bagi masyarakat desa.

Selama ini pulau tersebut menjadi tambatan kayu log dan tempat memancing warga sekitar, satwa-satwa liar seperti monyet, burung dan buaya menghiasi pulau tersebut.

Selain itu kera berbulu kuning dan berekor panjang yang orang lokal menyebutnya bakara atau bakantan kerap keluar dari pulau tersebut.

Disekitar pulau langka puri juga tempat masyarakat mencari ikan dan udang dengan cara menjala dan memancing.

“Mulai tahun ini sudah dibangun titin jembatan dan gazebo untuk masyarakat bisa menikmati keindahan pulau langka puri, sebelum pembangunan masyarakat juga telah melakukan selamatan agar pembangunan lancar,” jelasnya.

Pada musim kemarau biasanya di pulau ini juga terdapat gosong pasir dan debuaran ombak seperti di laut ditambah lagi suasana alam yang menyejukan tempat ini cocok untuk wisata dan berlibur bersama keluarga.

(Kawit)