SMPN 6 Kurun Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

M.SLH/BERITA SAMPIT - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Kabupaten Gunung Mas, Aprianto (tengah batik biru) saat foto bersama.

KUALA KURUN – Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 6 Kurun memamerkan hasil produk karya siswa dalam acara gelar karya proyek penguatan profil pelajar pancasila, kegiatan ini mengusung berbagai tema diantaranya tema kearifan lokal, kewirausahaan, suara demokrasi, ekstrakurikuler kerohanian dan tema ekstrakurikuler pramuka.

Ketua panitia, Iswanto menyampaikan bahwa kegiatan gelar karya tahun 2022 SMPN 6 Kurun tersebut diikuti oleh peserta didik kelas tujuh, delapan dan sembilan sebanyak 148 peserta.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada bapak kepala sekolah yang sudah memberikan dukungan dan saran kepada kami sebagai koordinator kegiatan gelar karya, terang Iswanto belum lama ini.

Sementara itu, kepala SMP Negeri 6 Kurun, Brata menerangkan, bahwa, kegiatan gelar karya proyek penguatan profil pelajar pancasila ini adalah untuk memberikan apresiasi kepada peserta didik SMPN 6 Kurun yang telah melaksanakan projek yang diwujudkan dalam produk-produk yang ditampilkan pada stand – stand yang disiapkan oleh panitia.

“Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi untuk sekolah-sekolah lain di Kabupaten Gunung Mas dalam hal menggali minat bakat dan kreatifitas peserta didik, sehingga mereka dapat terampil dan beradaptasi dengan lingkungan sekolah masing-masing,” ungkap Brata.

Pada kesempatan itu juga, Pelaksana Tugas (Plt), Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunung Mas, Aprianto mengatakan kegiatan tentang karya proyek penguatan profil pelajar pancasila ini merupakan implementasi dari sekolah penggerak dalam penerapan kurikulum merdeka.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bisa observasi belajar secara kreatif, mandiri, serta menggali potensi-potensi yang ada sesuai bakat dan minat mereka, yang dikembangkan dari lingkungan sekitar,”tutur Aprianto.

Lebih lanjut dirinya berharap kegiatan seperti itu bisa lebih ditingkatkan lagi kedepannya, supaya peserta didik tidak hanya belajar terpaku pada kurikulum dan juga buku saja. Akan tetapi mereka juga bisa belajar di manapun, dari sarana apapun.

“Sehingga minat bakat mereka menjadi berkembang, sebagai modal mereka nanti ketika melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” tutupnya. (ale).