Minimnya Komunikasi Menjadi Tantangan Utama yang Dihadapi Instansi Pemerintah

IST/BERITA SAMPIT - Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Kalimantan Tengah Lilis Suriani

PALANGKA RAYA – Tantangan utama yang dihadapi oleh instansi pemerintah saat ini adalah minimnya komunikasi antar lembaga, yang mengakibatkan terhambatnya program strategis pemerintah.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Kalimantan Tengah Lilis Suriani mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng Nuryakin saat membuka Forum Komunikasi Hubungan Antar Lembaga (HAL) dan Protokol, di Hotel Lumire Jakarta, Jumat 9 Desember 2022.

Selain itu, dinamika serta permasalahan yang dihadapi kementerian/lembaga pemerintah saat ini juga sangat beragam, salah satunya adalah masih seringnya tumpang tindih kewenangan dan masih lemahnya relasi antar lembaga pemerintah. Untuk menjawab tantangan tersebut, komunikasi antar lembaga perlu lebih dioptimalkan untuk menyamakan persepsi terkait visi dan misi pembangunan.

“Peran tinggi dari komunikasi adalah menciptakan dan mengembangkan hubungan antar individu demi penciptaan budaya dan semangat kerjasama tim yang diperlukan agar cepat tanggap dan memiliki motivasi yang tinggi dalam organisasi, kerjasama, dan keinginan yang kuat dalam bekerja secara tim dan mencapai tujuan organisasi,” ucapnya.

Lilis menjelaskan, dalam pemerintahan, diperlukan SDM yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan efektif, memahami proses komunikasi yang berlangsung dalam organisasi maupun dengan pihak luar, dan meminimalisir permasalahan misscommunication melalui berbagai saluran komunikasi.

Selain itu, kondisi intensitas kegiatan pada lembaga pemerintahan yang begitu tinggi, tentu tidak terlepas dari keprotokolan. Karena setiap kegiatan yang bersifat resmi yang menyangkut hubungan antar instansi pemerintah negara maka harus memenuhi standar tertentu yang secara umum disebut dengan keprotokolan.

Dimana fungsi dari keprotokolan adalah untuk menjaga martabat dan harga diri suatu lembaga negara. Menjalankan fungsi keprotokolan, berarti menjaga citra dan harga diri Negara.

“Menjadi harapan kita bersama, Forum Komunikasi ini dapat menjadi wadah bagi kita untuk saling bersinergi, guna membangun kesepahaman antar lembaga Negara, sehingga terjalin komunikasi yang konstruktif serta dapat mensinergikan tugas dan fungsi masing-masing lembaga Negara, sehingga lebih optimal,” tandasnya. (Hardi)