Mukhtarudin Ajak Masyarakat di Sampit Kalteng Berinovasi Melalui Pengelolaan Ikan

Pelatihan pengelolaan ikan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, (12/12/2022).

JAKARTA– Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin berkolaborasi dengan Badan Riset Dan Inovasi (BRIN) menyelenggarakan kegiatan pelatihan pengelolaan ikan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, (12/12/2022).

Mukhtarudin mengatakan BRIN melakukan pelatihan pengolahan Ikan ini sebagai rangkaian kegiatan, perlakuan dari bahan baku ikan sampai menjadi produk akhir untuk konsumsi manusia.

“Pelatihan pengelolaan ikan ini penting, guna untuk mendorong peningkatan nilai tambah produk hasil perikanan bagi masyarakat di kota Sampit,” tandas Mukhtarudin.

Adapun pelatihan pengelolaan ikan ini diikuti sebanyak 200 orang masyarakat dan pelaku UMKM yang berada di kota Sampit.

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mengatakan pelatihan pengelolaan ikan ini juga yakni untuk membangun dan
mengembangkan usaha yang efektif, efesien dan tepat sasaran sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.

Kotawaringin Timur kaya akan potensi sumber daya perikanan. Hasil perikanan menjadi salah satu unggulan daerah ini, khususnya ikan jelawat, hingga dijadikan salah satu patung ikon kota Sampit.

Pada tahun 2021, produksi perikanan mencapai 24.102 ton/tahun, dan tingkat konsumsi ikan perkapita/tahun mencapai 48 kg/perkapita.

“Jadi, kegiatan seperti ini sangat diperlukan agar pelaku UMKM di Sampit ini dapat berekreasi dengan mengolah ikan jelawat,” imbuh Mukhtarudin.

Apalagi, lanjut Mukhtarudin, dengan adanya menu-menu olahan ikan yang beragam dapat menjadi peluang usaha, karena memiliki prospek cerah dan profit yang cukup besar.

Untuk itu, Anggota Banggar DPR RI ini berharap dengan bertambahnya pengetahuan tentang cara pengolahan ikan, maka seluruh peserta yang hadir dapat menerapkan ilmu yang diberikan untuk belajar dengan mengolah bahan dasar ikan lebih kreatif lagi.

Sebab, menurut Mukhtarudin masyarakat masih banyak yang kurang pengetahuan dalam memanfaatkan potensi hasil perikanan yang ada, seperti bagaimana mengolah ikan menjadi berbagai produk pangan yang beraneka menurut standar tertentu.

“Mereka biasanya hanya mengolah hasil ikan menjadi makanan saji yang sederhana, biasa saja dan kurang variatif, kadangkala hasil ikan yang berlimpah tidak terjual dan bahkan terbuang,” ungkap Mukhtarudin.

Oleh karena itu, kata Mukhtarudin, tujuan dari kegiatan pelatihan, adalah memberikan pengetahuan praktis kepada para peserta mengenai penganekaragaman hasil ikan menjadi produk pangan atau makanan siap saji, bagaimana dari aspek higienis, sanitasi hingga diversifikasi olahan ikan.

Diketahui, pelatihan pengolahan Ikan hari ini merupakan pelatihan yang ke-11 kalinya diadakan di Kalimantan Tengah, sebelumnya telah dilaksanakan Pelatihan KTI untuk Guru di Pangkalan Bun, Sampit, Pulang Pisau, Kapuas, dan Palangka Raya.

Selanjutnya Pelatihan KTI untuk Mahasiswa dan Guru di Pangkalan Bun, dan Katingan. Ada juga Pelatihan Literasi Informasi Digital di Pangkalan Bun, dan kemarin KTI untuk Mahasiswa di Sampit.

Sedangkan tahun lalu, pelatihan lainnya bersama BRIN juga sudah pernah diadakan, seperti pelatihan publikasi jurnal ilmiah bagi dosen dan mahasiswa, pelatihan teknologi pengembangan bibit tanaman dan lain sebagainya, dan tentunya diharapkan akan terus dilanjutkan dengan berbagai jenis pelatihan lainnya di Kalteng.

Mukhtarudin bilang BRIN memiliki teknologi tepat guna untuk pengolahan ikan dengan tujuan memanfaatkan potensi lokal. Caranya dengan melakukan diversifikasi produk dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis masyarakat.

Dirinya menambahkan dengan pengetahuan dan inovasi, produk olahan ikan dapat memberikan nilai ekonomi dalam pengembangan usaha dan meningkatan pendapatan masyarakat.

“Untuk itulah, saya berharap seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan Komisi VII DPR RI dan BRIN ini memanfaatkan sumber daya perikanan yang berlimpah ini sebaik-baiknya, menjadi produk yang bernilai tambah dan bernilai bagi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur,” pungkas Mukhtarudin.

(adista/beritasampit)