Masyarakat Makin Melek Politik, Elektabilitas Ketum Golkar Airlangga Bakal Terus Naik

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto

JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto masuk dalam tiga besar Capres pilihan Musyawarah Rakyat (Musra) sukarelawan Presiden Jokowi. Ketum Airlangga sangat kompetitif di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Barat.

Menanggapi itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena mengaku kini banyak masyarakat Indonesia yang melek politik, termasuk di NTT.

“Makin lama masyarakat Indonesia termasuk di NTT akan lebih melek politik yang rasional, tidak emosional, dan melihat bahwa tokoh politik hari ini yang maju sebagai capres yang betul betul bekerja dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat indonesia, ya Airlangga Hartarto,” kata pria yang akrab disapa Melki pada Jumat 23 Desember 2022.

Hasil kerja Ketum Golkar, Airlangga Hartarto dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam kapasitasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua KPC PEN.

“Salah satu yang penting bekerja di era Pak Jokowi adalah Pak Airlangga Hartarto, tentu dengan tetap menghormati semua pihak yang telah bekerja baik di dalam maupun di luar kabinet, yang membantu Pak Jokowi,“ jelas Melki.

Dia menambahkan, sosok Ketum Golkar, Airlangga Hartarto sangat layak menjadi penerus Presiden Joko Widodo.

“Masyarakat yang melek politik ini akhirnya melihat bahwa tokoh yang tidak banyak bicara atau membuat pencitraan seperti Pak Airlangga ini ternyata lebih pas untuk menjadi presiden kita ke depan,” jelas Melki.

Bersamaan dengan meningkatnya pengetahuan politik masyarakat, maka elektabilitas Ketum Airlangga pun akan meningkat

“Ke depan publik yang seperti ini akan semakin besar, dan peluang Pak Airlangga makin diterima dan meningkat penerimaannya dan juga elektabilitasnya akan makin tinggi. Kami percaya bahwa Pak Airlangga akan menjadi alternatif yang bisa meneruskan Pak Jokowi,” tegas Melki.

Melki dari daerah pemilihan NTT akan bekerja keras untuk memenangkan Ketum Airlangga. “Kami di NTT terus mendorong dengan cara dan kegiatan di lapangan melibatkan semua kekuatan partai dan relawan, simpatisan, bisa maju bersama kami untuk memenangkan Pak Airlangga di NTT dengan mencapai nomor 1,” tandas Melki.

Sementara itu, menanggapi masuknya Airlangga Hartarto di deretan calon presiden pilihan Musra, pengamat politik Universitas Esa Unggul Jamaluddin Ritonga makin menguatkan dugaan ada pengaruh Presiden Jokowi dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Yang menarik poros ini adalah poros KIB. Ini kan Golkar, PAN, dan PPP. Ini sejak mereka muncul, orang kan sudah curiga dengan poros ini. Kecurigaannya adalah poros ini bentukan Istana,” katanya.

Jamiludin menambahkan, menguatnya nama Airlangga dan Ganjar Pranowo  dalam Musra Sukarelawan Presiden Jokowi semakin meneguhkan dugaan bahwa kedua nama tersebut merupakan sosok yang memang mendapat restu Presiden Jokowi.

“Nah, kalau dia mengelus-elus Airlangga Hartarto atau juga menyodorkan Ganjar, itu saya melihat justru akan menguatkan bahwa poros KIB ini adalah bentukan atau perahu Jokowi untuk menggolkan orang-orang pilihannya menjadi Presiden,” ungkapnya.

Jamiluddin berharap Jokowi bisa bersikap lebih bijak dan netral dalam Pemilu 2024, dalam arti  memberikan dukungan terbuka pada tokoh-tokoh tertentu.

“Karena hal itu akan berimplikasi pada netralitas dia sebagai Presiden RI,” pungkasnya.

(adista)