Penataan Pusat Kuliner Tidak Ada Persiapan, Kawasan Nur Mentaya Terancam Kumuh dan Semrawut

NARDI/ BERITA SAMPIT - Kawasan Nur Mentaya terlihat tak teratur karena banyaknya lapak dagangan dan kendaraan parkir sembarangan.

SAMPIT – Semakin maraknya para pelaku usaha disekitaran PJU terowongan Nur Mentaya Jalam Tjilik Riwut Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur membuat kawasan tersebut terancam menjadi kawasan kumuh dan semrawut. Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi PKB DPRD Kotim M Abadi.

Menurut dia, banyak pedagangan kaki lima mulai mendirikan lapak dagangan mereka secara tidak teratur, bahkan ada yang menggunakan kendaraan roda empat parkir di bahu jalan.

“Masyarakat semakin sulit untuk lewat karena ada pedagang yang pakai pikap maupun tosa parkir di pinggir jalan,” kata Abadi, Jumat 23 Desember 2022

Abadi menilai, banyaknya kendaraan yang juga parkir di bahu jalan menambah kemacetan dan menyulitkan kendaraan yang lewat, tidak tertata dan semrawut.

“Diharapkan pemerintah benar-benar merencanakan sebagai kawasan kuliner agar bisa lebih tertata dan tidak mengganggu lalu lintas dijalan tersebut,” ucapnya

Terpantau dipinggir Nur Mentaya Jalan Tjilik Riwut banyak lapak pedagang yang mendirikan di atas drainase dikhawatirkan akan drainase menjadi tidak terawat dan terjadi pendangkalan.

“Tidak jelas juga apa boleh atau tidak berjualan diatas drainase, kalau memang ingin ditertibkan silakan saja, nanti kami mundurkan lapaknya,” ucap salah satu warga yang menyewakan lahannya untuk pedagang kaki lima

Diketahui Pemerintah Kotim berencana menjadikan kawasan Nur Mentaya menjadi pusat kuliner, namun hingga saat ini belum ada penertiban maupun sosialisasi dari pihak pemerintah terkait pedagang yang mendirikan lapak dagangan mereka dikawasan tersebut. (Nardi)