SAMPIT – Tingginya animo masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, berkunjung ke terowongan nur mentaya, yang merupakan salah satu ikon baru di Kota Sampit, membuat kawasan tersebut hampir setiap malam dipadati pengunjung.
Namun minimnya lokasi parkir dikawasan tersebut, membuat badan jalan akhirnya menjadi tempat parkir kendaraan baik roda dua maupun roda empat, dampaknya jalan menjadi lebih sempit dan aktivitas lalulintas pun cukup terganggu.
Bagi masyarakat yang melintas terowongan nur mentaya tersebut, harus lebih berhati-hati memacu kendaraan, karena banyak kendaraan yang parkir terutama dari bundaran patung Tjilik Riwut sampai ke bundaran jalan semekto.
“Memang harus pelan-pelan lewat terowongan ini, salah-salah kita bisa menyenggol mobil yang parkir dipinggir jalan ini,” kata Tika, salah seorang warga Sampit, Rabu 28 Desember 2022.
Tika berharap disepanjang terowongan nur mentaya tersebut ada petugas yang mengatur jalur lalulintas, pasalnya selain padat kendaraan, namun aktivitas kendaraan besar seperti truk CPO dan angkutan barang lainnya yang juga masih leluasa melintas di jalur tersebut.
“Jalan juga menyempit, kendaraan padat, layak lah kalau ada petugas yang mengawasi jalur lalulintasnya disini,” ucapnya.
Terowongan Nur Mentaya merupakan salah satu Big Proyek Pemkab Kotim di tahun 2022 yang menelan dana sebesar Rp14.880.000.000, dengan jumlah tiang lampu melengkung 172 buah, dan 18 tiang lampu dekoratif.
Kini kawasan yang dibangun lampu-lampu tersebut telah menjadi ikon baru kota Sampit, yang setidaknya juga menjadi perhatian bersama masyarakat membantu menjaganya sehingga bangunan tersebut tetap terawat. (ilm).
