Mahasiswa Pendidikan Ekonomi UHO Adakan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung Jadi Kerajinan Tangan

IST/BERITA SAMPIT - Mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari mengadakan pelatihan pemanfaatan limbah kulit jagung menjadi kerajinan tangan.

KENDARI – Mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari mengadakan pelatihan pemanfaatan limbah kulit jagung menjadi kerajinan tangan.

Kegiatan ini dilakukan pada bulan Desember lalu, di Desa Wonua Mandara, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Riskiani, salah satu mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan pelatihan tersebut kepada Berita Sampit, Senin 2 Januari 2023, mengatakan bahwa pelatihan tersebut adalah bentuk pemberdayaan limbah industri dan rumah tangga untuk meningkatkan perekonomian, terutama mengajarkan kepada masyarakat bahwa masih banyak manfaat limbah kulit jagung yang dapat di kelola menjadi berbagai macam kerajinan tangan seperti bunga ,hiasan dinding, dan lampu tidur yang terbuat dari limbah kulit jagung.

“Pembuatan kerajinan kulit jagung ini adalah bentuk kreatif kami yang  muncul dengan melihat ketersediaan bahan baku yang sangat mudah diperoleh dan membutuhkan biaya yang relatif sedikit, sementara hampir semua orang memiliki pandangan yang sama dan menganggap bahwa barang-barang hasil limbah ini sudah tidak bermanfaat dan hanya menjadi sampah karna tidak terlalu dimanfaatkan. Jadi pemberdayaan memiliki ciri khusus yaitu menampilkan keunggulan kreativitas dalam menghasilkan desain-desain kreatif yang melekat pada produk barang atau jasa yang dihasilkan,” terangnya.

Senada disampaikan mahasiswa lainnya Renaya. Menurut dia, melalui kegiatan pelatihan kerajinan tangan dari kulit jagung ini, mereka ingin mengevaluasi sekaligus mengajarkan kepada warga desa Wonua Mandara, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, yang bekerja sama dengan ibu-ibu PKK agar tidak membuang dan membakar limbah kulit jagung.

“Karena banyak kerajinan tangan dari kulit jagung yang dapat meningkatkan perekonomian mereka,” ujarnya.

Dr. Rizal S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing menyatakan, kegiatan yang dilakukan mahasisa adalah  bagian dari pembelajaran kampus merdeka dan merdeka belajar dimana mahasiswa tidak hanya belajar konsep dan teori tetapi mereka harus belajar dari berbagai sumber termasuk belajar dari lingkungan dan pengalaman di lapangan atau masyarakat.

“Kemudian hasil dari belajar tersebut harus di aktualisasikan pada riset walaupun riset yg sederhana dan juga disosialisasikan di berbagai media baik media cetak, digital atau online termasuk yotube dan lainnya,” ucapnya.

Sementara itu, Sustiu selaku Ibu Desa Wonua Mandara sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan tersebut karena tidak terpikir sama sekali jika limbah kulit jagung bisa dibuat kerajinan tangan yang dapat meningkatkan perekonomian setiap warga Desa Wonua Mandara , Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe.

“Saya sangat bangga melihat empat mahasiswa yang kreatif mengadakan pelatihan kerajinan tangan dari kulit jagung untuk warga desa melalui ibu-ibu PKK daripada dibuang dan dibakar. Karena saya sendiri tidak berekspektasi sedemikian rupa dengan hasil kerajinan kulit jagung yang banyak manfaatnya terutama dapat dijadikan bunga, hiasan dinding, dam lampu tidur,” ujar Sustin.

(rahul)