Belum Adanya Solusi Atasi Kelangkaan Elpiji Subsidi di Kecamatan Cempaga Hulu Membuat Sejumlah Pangkalan Tutup

CANDRA TOBING/BERITA SAMPIT - Pangkalan yang menjual elpiji di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur.

SAMPIT – Kelangkaan elpiji subsidi 3 kilogram di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih terjadi, bahkan hingga kini tidak ada solusi mengatasi persoalan itu.

Banyak warga yang mengeluh karena kesulitan mendapatkan gas tersebut, sehingga susah untuk keperluan memasak dan juga usaha kuliner lainnya bagi para pelaku UMKM.

Dari pemantauan di lapangan, Rabu 11 Januari 2023, tampak sejumlah pangkalan tutup. Meski ada yang buka tetapi cuma melayani penjualan gas non subsidi dan pihak pangkalan mengaku kehabisan stok gas subsidi 3 kilogram.

Seperti diketahui di Desa Pundu ada lima pangkalan dan berhasil dikunjungi yaitu UD Raihan Jaya berlokasi di Jalan Tjilik Riwut Km 87 RT 007 RW 004.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Terima Formasi 1.029 CASN dan PPPK 2024

Pangkalan Rumaidi Jalan Tjilik Riwut Km 90 simpang tiga Pundu, UD Tiga Putra Km 90 RT 05 RW 03, UD Sumber Rejeki Jalan Tjilik Riwut Km 90 RT 09 RW 05, dan UD Saima Jaya Jalan Tjilik Riwut Km 92 RT 17 RW 09.

Rumaidi (42) salah satu pemilik pangkalan mengatakan, dalam satu bulan pangkalan miliknya mendapat jatah tiga kali pengiriman, rata-rata sekali pengiriman berkisar antara 200 sampai 300 tabung gas elpiji.

“Kalau di pangkalan saya ini rata-rata tiga kali pengiriman dalam sebulan, dan satu pengiriman kadang mendapatkan 200 sampai 300 tabung,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Polisi Selidiki Penemuan Mayat Bayi Mengapung di Sungai Mentaya

Untuk penyalurannya kepada masyarakat, dia mengaku satu orang atau satu KK dibagikan dua tabung gas dengan harga Rp30 ribu per tabung. Bahkan dia tidak menampik bahwa sebagian membagikan kepada pengecer lagi dengan harga bervariasi, tergantung jumlah banyak atau sedikitnya gas yang dibelikan.

Mereka beralasan menjual gas subsidi dengan pengecer atau pemilik warung lantaran pengecer ada membeli tabung gas non subsidi, sehingga agar gas non subsidi laku mereka harus menggandeng penjualannya dengan gas subsidi. (Tobing)