Anggaran Perjalanan Dinas DPRD Kotim Mencapai Rp20 Miliar Lebih, Awal Tahun Anggota Dewan Mulai Keluar Daerah

NARDI/BERITA SAMPIT- Kantor DPRD Kotawaringin Timur Jalan Jendral Sudirman Sampit.

SAMPIT – Kantor DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) terlihat sepi pada Kamis 19 Januari 2023, tak terlihat adanya aktivitas di kantor yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman Sampit itu.

“Kami juga tidak tahu mereka kemana, tak ada pemberitahuan pada kami,” ujar salah satu staf di kantor itu.

Staf kantor menjelaskan, jika ingin bertemu para anggota DPRD saat rapat Paripurna saja, mereka pasti ada dan baru bisa dijumpai. “Saat Paripurna pasti ada, namun itu pun tak semua anggota hadir,” ujar staf tersebut.

Sementara itu juga ada salah satu warga Desa Sebabi, Kecamatan Kota Besi yang ingin bertemu salah satu anggota dewan, namun kecewa karena tak ada mereka.

BACA JUGA:   Desak DLH dan Penegak Hukum Audit Pabrik Kelapa Sawit di Kotim

“Iya ada yang mau saya temui namun tak ada orangnya,” ujarnya.

Dirinya berharap agar para anggota dewan dapat mendengarkan aspirasi masyarakat, dan mudah dihubungi serta dekat dengan rakyat sebagaimana janji mereka, sehingga tidak hanya saat ada maunya saja ketika dekat pemilihan.

Selain itu staf DPRD lainnya yang enggan namanya disebutkan, menyebutkan bahwa sebagian besar anggota dewan memang kegiatan luar daerah.

“Ada yang ke Palangka Raya dan Banjarmasin ikut kegiatan Bapemperda, makanya mereka tidak ada di tempat, kegiatannya sejak kemarin,” ujarnya.

Salah satu anggota dewan lainnya menyebut rekan-rekannya memang ke luar daerah alias dinas luar. “Kalau saya memang tidak ikut, kantor tidak ada orangnya, karena ada yang ikut bimbingan teknis,” tegasnya.

BACA JUGA:   Kerusakan Jalan di Mentaya Hulu, DPRD Kotim: 2025 Akan Diperbaiki

Perjalanan dinas ini sendiri bukan kali ini saja dilakukan, pada pekan pertama Januari 2023 mereka juga sudah melakukan perjalan dinas namun lebih banyak kegiatan ke dalam daerah.

Seperti diketahui anggaran perjalanan dinas DPRD Kotim 2023 ini sangat besar bahkan mencapai Rp20 miliar lebih, nilai ini lebih besar dari 2022 yang hanya Rp18 miliar lebih. Sehingga agenda perjalan dinas ini sudah jadi rahasia umum menjadi kegiatan bungkusan untuk menghabiskan anggaran yang bersumber dari uang rakyat itu. (Nardi).