Orangutan di TNTP Kabupaten Kobar ‘Merana’, Ditinggalkan Prof DR Birute Mary F Galdikas yang Sudah Usia Tua

Ist/BERITA SAMPIT : Salah satu kenangan indah Ibu Birute  September 1994, saat bercengkrama di pagi hari di Camp Leakey TNTP, minum kopi bersama salah satu Orangutan bernama ‘Pepe’, yang telah disiarkan Journeyman.tv  Pictures.

Oleh: Maman Wiharja (Wartawan Senior – Berita Sampit)

Puluhan ribu Orangutan, yang sekarang sudah beranak pinak di Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat ( Kobar ) Kalimantan Tengah (Kalteng) semuanya berawal dari ‘kasih sayang’ salah seorang pahlawan  wanita bernama Prof. DR. Birute Mary F Galdikas, yang akrab disapa Ibu Birute.

Dalam artian, semua orangutan yang masuk ke TNTP tidak begitu saja nyelonong loncat masuk hutan. Tapi sebelumnya oleh Ibu Birute, orang-orangutan yang tadinya ganas kemudian dijinakan dan diteliti dulu kesehaannya di Kliniknya.

Kemudian setelah kesehatannya terjamin, dan bisa beradaptasi dengan hutan, baru orangutan itu dilepasliarkan ke hutan TNTP, dan setiap acara pelepasan orangutan, juga tidak tanggung-tanggng disaksikan Menteri Kehutanan atau pejabat pemerintah daerah/pusat.

Pengamatan penulis, kini setelah Ibu Birute  berusia senja 77 tahun sudah tidak bisa lagi datang menengok binatang kesayangannya orangutan  seperti kelokasi Camp Leakey, yang penuh dengan kenangan karena sejak tahun 1971  Camp Leakey di tengah hutan TNTP, langsung didirikan oleh Ibu Birute untuk dijadikan pusat rehabilitasi dan penelitian (reseach center) orangutan.

Pokoknya disaat Ibu Birute masih perkasa dan penuh semangat, sudah banyak pera mengamat antroplogi, ditambah berbagai kalangan penulis nasional dan internasional yang memngungkap perjuangan Ibu Birute sebagai pahlawan yang bisa menyelamatkan puluhan ribu orangutan, yang nyaris punah di dunia, kini bisa hidup lestari di TNTP .

BACA JUGA:   Bukan Hanya Ada  di Cirebon, Musik Obrog-Obrog Pembangun Sahur Ternyata Juga Ada di Kota Kumai, Kotawaringin Barat
Penuh kasih sayang, nampak Ibu Birute  dengan orangutan, sangat akrab hidup berdampingan.

Salah satu kenangan Ibu Birute, seperti telah disiarkan di beberapa Negara di dunia oleh Journeyman Pictures Ltd. 4-6 High Street, Thames Ditton, Surrey, KT7 0RY, Inggris Raya. Salah satu adegan khusus Ibu Birute ditahun 1994 (23 tahun sudah berada di TNTP), nampak Ibu Birute bercengkrama sama-sama minum kopi dengan salah satu Orangutan kesayangannya  bernama ‘Pepe’.

Kini setelah Ibu Birute  ditinggalkan selamanya oleh suaminya Pak Bohap warga Suku Dayak Desa Pasir Panjang, lenyap dari pengamatan, karena banyak diam dirumahkan konon sekarang sedang berobat di Amerika.

Pengamatan penulis  nampaknya banyak orangutan di TNTP kini  hidupnya  jadi ‘merana’, karena merindukan kasih sayang  Ibu Birute, Juga sebaliknya pengamatan penulis, Ibu Birute sendiri dalam hatinya  mungkin sama sangat merindukan binatang kesayangan yaitu orangutan.

Namun apa daya, karena factor usia kini Ibu Birute hanya bisa merenung dan mengingat kenangan lamanya, dan suka dukanya saat hidup hampir selama 50 tahun lebih  bersama-sama orangutan.

BACA JUGA:   Berdiri Tahun 1961 dengan Modal Dasar Rp10 Juta, Bank Kalteng Sekarang Berhasil Menumbuhkan Aset Sampai Rp15,19 Triliun (Bagian 01)

Jujur saja, selama penulis kenal dengan beliua tahun 1976 belum pernah kelihatan dari Pemkab Kobar, misal pada Hari Jadi Kabupaten Kobar atau hari Jadi Provinsi Kalteng, Ibu Birute, mendapat penghargaan atau piagam khusus dari pemerintah. Justru segudang piagam dan penghargaan yang didapat Ibu Birute  berasal dari berbagai kalangan khusus beberapa negara di dunia, termasuk piagam penghargaan dari Presiden Soeharto.

Penulis punya gagasan dan saran, alangkah baiknya kalau ada kalangah tertentu baik dari pemerintah atau swasta yang rela mendirikan Patung Profesor. DR. Birute Mary F Galdikas, misal di tengah-tengan Taman Kota Manis Pangkalan Bun, untuk menambah semaraknya pengunjung wisata kota.

Tujuannya untuk kenang-kenangan karena jasa-jasa beliaulah nama baik Kabupaten Kobar Provinsi Kalteng, telah terangkat ke Mancanegar. Juga Ibu Birute, telah banyak jasanya membantu Pendapatan Asli Daerah  melalui obyek wisata ke TNTP, termasuk pemasukan devisa kepemerintah pusat.

Tapi mudah-mudahan  Bapak Anang Dirjo selama menjadi Penjabat (Pj) Kabupaten Kobar (2 tahun lebih), selain telah banyak meninggalkan hasil pembangunannya yang baik, juga bisa meninggalkan kenang-kenngan lainnya seperti mendirikan Patung Prof. DR. Birute Mary F Galdikas. SEMOGA ***