20 Balita Menderita Stunting, Kapolsek Arut Utara: Bersama Tim Puskesmas Kami Siap Melakukan Pengawasan

IST/BERITA SAMPIT - Kapolsek Aruta Ipda H. Agung Sugiharto Nampak saat membantu menggendong anak balita di Puskesmas Aruta.

PANGKALAN BUN – Sebanyak 20 anak Balita (Bayi di bawah lima tahun) di wilayah Kecamatan Arut Utara (Aruta), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Pangkut dinyatakan menderita stunting. Hal itu pun menjadi perhatian khusus Kapolsek Arut Utara Ipda Agung Sugiarto. 

 

Menurut Kapolsek, sebanyak 20 anak balita itu rata rata usianya 2 sampai 4 tahun dan pada saat di lakukan pemeriksaan, Jajaran Polsek Arut Utara pun memberikan bantuan kepada anak penderita stunting.

 

“Tadi pagi Sabtu sekitar pukul 09.00  saya di dampingi Bhabinkamtimas kelurahan Pangkut Aipda M.Agung.K, Kanit Bimmas Polsek Aruta Aipda Ratno Eko.M bersama 3 orang Petugas Puskesmas Pangkut, melakukan pengecekan timbang badan dan pemeriksaan kesehatan terhadap ke 20 anak balita yang menderita stunting,” kata Agung Sugiarto, dikonfirmasi, Sabtu 28 Januari 2023.

 

Lanjut Agung, selain di lakukan pengecekan terhadap perkembangan kesehatan ke 20 anak balita penderita stunting, Jajaran Polsek Arut Utara juga memberikan bantuan berupa paket yang berisikan susu cair  kotak milk, Kacang ijo, Biskuit, telor rebus, vitamin dan snack/kue. 

BACA JUGA:   Menjelang Lonjakan Mudik Lebaran 2024, PT. Dharma Lautan Utama Kumai Siapkan 4 Armada Kapal

 

“Kami akan lakukan pengawasan secara rutin dan berkelanjutan terhadap anak anak penderita stunting, sampai mereka tumbuh dengan sehat, karena masalah stunting ini merupakan masalah yang sangat penting sehingga di butuhkan keseriusan dalam upaya menekan angka stunting di Wilayah Arut Utara,” ujar Agung Sugiharto. 

 

Menurut Agung, masalah stunting ini juga merupakan isu nasional, bahkan pada saat Rapat koordinasi yang di hadiri Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Sentul Internasional Convention Center pada tanggal 17 Januari 2023, dalam arahannya Presiden Joko Widodo meminta agar seluruh daerah di Indonesia berkomitmen untuk mengurangi angka stunting. 

 

“Kami akan mendukung program pemerintah dalam menekan angka stunting ini, selain kami akan mengawasi secara rutin terhadap anak penderita stunting, kami pun akan memberikan edukasi kepada masyarakat,” ucapnya.

BACA JUGA:   Satlantas Polres Kobar Jaring 88 Sepeda Motor Terlibat Bali

 

Sebab menurutnya, sebagian besar masyarakat ada yang belum memahami istilah yang disebut stunting, dimana stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

 

“Kami akan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat perihal masalah stunting ini, sebab stunting ini merupakan masalah yang bisa di cegah, seperti untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, maka masyarakat bisa memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menamam sayur mayur, selain itu masyarakat pun harus tetap menjaga kebersihan lingkungan, dan bagi ibu hamil harus secara rutin memeriksakan ke Posyandu,” pungkas Agung Sugiharto. (Man)