Jarang Dapat Muatan,  Sejumlah Sopir Truk Geruduk PT NSP 

CANDRA TOBING / BERITA SAMPIT - Sejumlah sopir truk angkutan PT NSP melakukan unjuk rasa di areal kebun perusahaan di Desa Kandan, Kecamatan Kota Besi.

SAMPIT – Sejumlah sopir truk angkutan buah sawit PT NSP Desa Kandan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timir (Kotim) berkumpul di depan portal jalan masuk perusahaan tersebut pada hari Senin 6 Pebruari 2023.

Para sopir menuntut kejelasan nasib mereka dan menuntut keadilan dari pihak perusahaan. Pasalnya beberapa bulan ini mereka mulai jarang mendapat angkutan karena hadirnya beberapa armada baru pemilik SPK, diantara armada tersebut adalah tiga unit truk Fuso berukuran besar dan beberapa truk biasa yang jumlahnya 8 unit.

Truk-truk tersebut menguasai divisi satu Nusantara estate. Karena kehadiran truk inilah para truk sopir rental dalam hal ini pihak ketiga tersisihkan, dan jarang mendapat muatan.

Supardie (30) salah seorang koordinator aksi menjelaskan bahwa mereka cuma ingin keadilan dari pihak perusahan.

“Tujuan kami ke sini sebenarnya ingin mendapatkan kejelasan dari perusahaan, karena selama beberapa bulan ini kami sudah jarang mendapat angkutan, dalam satu minggu kadang cuma dapat tiga ret bahkan ada yang dua ret, padahal sebelumnya kami hampir tiap hari dapat jatah angkutan buah kalau buahnya normal,” katanya.

Menurutnya semenjak hadirnya sejumlah truk pemilik SPK yang baru ini mereka sudah jarang mendapat muatan, karena mereka mendrop muatan di divisi satu itu.

“Jadi otomatis kami yang rental ini harus bergantian, banyak armada kami yang nganggur, kalo punya pemilik SPK yang baru tiap hari dapat muatan, dari sinilah kami merasa di singkirkan perlahan-lahan,” ungkap Supardie.

Lebih lanjut Supardie menjelaskan mereka sangat dirugikan karena dari semenjak kurang lebih tahun 2016 mereka sudah bekerja di perusahaan itu di bawah naungan koperasi di perusahaan tersebut.

Baru kali inilah mereka unjuk rasa, selama mereka bekerja tidak ada pernah ada masalah, kalaupun kurang angkutan akibat turunnya produksi buah, mereka bisa memahami, akan tetapi mungkin karena hal yang baru inilah mereka tidak terima dan berinisiatif kumpulkan sesama sopir untuk meminta kejelasan dari pihak perusahaan. (Tobing)