Disperpusip: Program Transformasi Perpustakaan Bantu Tingkatkan Kualitas SDM

Inklusi sosial berupa kegiatan pembuatan bunga plastik di Disperpursip Kalteng, belum lama ini. (ANTARA/HO-Disperpusip Kalteng)

PALANGKA RAYA – Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Kalimantan Tengah menyatakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial semakin mengoptimalkan peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah setempat.

Kepala Disperpusip Kalimantan Tengah Nunu Andriani dihubungi dari Palangka Raya, Rabu 15 Februari 2023, mengatakan semakin banyak masyarakat tertarik mengikuti kegiatan pada Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial itu.

“Seperti kegiatan advokasi dan negosiasi literasi, memulai bisnis risol mayo, menulis kreatif, hingga pembuatan bunga plastik yang telah terlaksana belum lama ini,” katanya.

BACA JUGA:   Beasiswa TABE Tak Ada Kejelasan, GMKI Cabang Palangka Raya Akan Segera Gelar Aksi

Program dan kegiatan-kegiatan tersebut merupakan implementasi bahwa perpustakaan tak hanya penyedia sumber-sumber bacaan dalam penggalian informasi dan pengetahuan, tetapi juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan.

“Tujuannya adalah untuk semakin mengoptimalkan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat,” kata dia.

Disperpusip Kalteng berupaya mengoptimalkan ragam potensi yang dimiliki masyarakat. Adanya perpustakaan yang kini telah bertransformasi itu, diharapkan performa individu semakin meningkat serta sistem dan organisasi perpustakaan menjadi kuat.

BACA JUGA:   Ini Identitas dan Kronologis Perempuan Hamil yang Tewas Kecelakaan

Hingga pada akhirnya, katanya, berdampak pada peningkatan kualitas layanan perpustakaan dan pemanfaatan oleh masyarakat yang secara otomatis meningkatkan literasi masyarakat.

“Kami berkomitmen melaksanakan berbagai kegiatan berkaitan inklusi sosial untuk terus meningkatkan literasi masyarakat, yang pada gilirannya diharapkan berdampak pada kesejahteraan keluarga,” katanya.

Perpustakaan, katanya, mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan yang dikelola secara profesional serta terbuka bagi masyarakat.

Ia mengatakan pembelajaran sepanjang hayat merupakan kata kunci dalam pengembangan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

(ANTARA)