Sampah Menumpuk dan Berserakan di Sejumlah TPS Jalan Jendral Sudirman Puruk Cahu

LULUS/BERITA SAMPIT- Kondisi TPS yang ada di beberapa titik di Jalan Jendral Sudirman Kota Puruk Cahu.

PURUK CAHU- Tumpukan sampah hingga berceceran di beberapa tempat di pinggir jalan di Kota Puruk Cahu sudah menjadi pemandangan sehari-hari yang tak sedap dipandang. Aroma bau busuk sangat menyengat dan berceceran ke jalan sudah sangat menganggu aktivitas pengguna jalan yang melintas.

Berdasarkan pemantauan di lapangan setidaknya ada tiga lokasi yang di pinggir jalannya dipenuhi tumpukan sampah dan berceceran, yakni dekat Bank Mandiri, Depan Pos Lantas dan depan Masjid Haqul Yakin Jalan Jendral Sudirman Kota Puruk Cahu.

Ketika dikonfirmasi, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Murung Raya, Ahmad Tafruji mengatakan, bahwa untuk sementara ini kenapa sampah tersebut menumpuk. Pertama, memang kekurangan armada untuk mengangkut sampah yang ada.

“Kedua, kondisi armada (truk) yang digunakan tersebut sudah tidak layak pakai. Artinya, seburuk-buruk nya truk tersebut tetap dipaksakan (petugas-red) untuk melakukan pengangkutan,” kata Tafruji kepada awak media, Kamis 16 Februari 2023.

Maka, solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, lanjut Tafruji, DPRD bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Murung Raya melalui APBD Murni tahun 2023 melakukan pengadaan armada sebanyak dua unit truk dalam rangka menunjang untuk pengangkutan sampah khususnya di daerah perkotaan.

Kemudian, konsep di tahun 2023 ini, kata Politisi PAN ini, nanti ada penambahan Depo tempat yang akan berfungsi sebagai tempat penampungan sampah sementara sebelum menuju tempat pembuangan akhir.

“Barangkali setelah dilakukan penambahan armada oleh DLH di tahun 2023 ini, mungkin tidak seperti itu lagi kondisi sampah di kota Puruk Cahu. Ya, mudahan-mudahan normal lah untuk kedepannya nanti,”jelasnya.

Bahkan saat ini, jelas Tafruji, hanya ada empat unit truk saja yang beroperasi untuk mengangkut sampah tersebut dengan cara bergantian atau sistem rolling.

“Apalagi hasil sampah di perkotaan saat ini meningkat. Karena sekarang berbarengan dengan musim durian, rata-rata masyarakat membuang sampah kulit durian ke TPS. Sehingga, menyebabkan bertambahnya sampah-sampah tersebut dan mengalami penumpukan sampai satu atau dua hari, selain itu juga disebabkan kekurangan armada untuk mengangkut sampah tersebut,” ungkapnya.

Dirinya juga mengharapkan peran penting dari ketua RT/RW untuk memberikan himbauan kepada masyarakat, agar membuang sampah berada pada tempatnya serta tidak membuang sampah di sungai atau di belakang rumah dan drainase.

“Hal itu bisa menimbulkan pencemaran sungai yang bisa menimbulkan berbagai penyakit. Kemudian, tidak membuang sampah pada drainase yang bisa menyebabkan tersumbatnya saluran air yang bisa mengakibatkan kebanjiran,” pungkasnya. (Lulus)