Dewan Kalteng Ini Tolak Pileg Proporsional Tertutup

    IST/BERITA SAMPIT - Wakil Ketua III DPRD Kalteng Faridawaty Darland Ajteh

    PALANGKA RAYA – Wakil Ketua III DPRD Kalteng Faridawaty Darland Ajteh mengatakan, dirinya tidak sependapat dengan wacana pemilu legislatif dengan sistem proporsional tertutup yang saat ini sedang bergulir.

    “Menurut saya, sistem proporsional tertutup merupakan kemunduran bagi berdemokrasi. Sistem proporisonal terbuka yang sudah berjalan saat ini sudah tepat dan harus terus dipertahankan,” ucapnya melalui rilis yang diterima pada Rabu 15 Maret 2023.

    Ia juga menegaskan, dengan sistem proporsional terbuka, maka masyarakat mengerti cara memaknai berdemokrasi dengan cara yang benar, sebab memilih calon yang benar-benar sesuai pilihan atau hati nurani masyarakat itu sendiri.

    Ia jugamengatakan, dengan proporsional terbuka maka masyarakat bisa memilih figur secara langsung atau bukan beli kucing dalam karung, atau mendelegasikan hak memilihnya kepada partai politik tertentu.

    “Saya menilai kalau sistem proposional tertutup, maka hal itu sama namanya dengan demokrasi yang pura-pura saja,” lugasnya.

    Ia juga menegaskan, bahwa siapa bilang sistem terbuka akan membuat money politic semakin kencang.

    “Justru yang membedakan hanya sedikit, kita disesatkan seolah-olah dengan sistem terbuka, maka figur calon membayar masyarakat untuk memilih dia, sehingga siapa yang punya uang banyak maka dia yang akan terpilih. Buktinya ada contoh tukang becak atau tukang gojek yang jadi caleg tapi juga tetap terpilih,” ungkapnya.

    Dikatakan, ada juga di sisi lain atau banyak figur yang banyak uang justru tidak terpilih.

    “Jadi bukan itu barometernya. Sistem tertutup mungkin saja justru calegnya yang bayar ke parpol biar dapat nomor urut pertama atau kedua. Jadi saya sama sekali tidak mendukung yang tertutup. Itu membuat politisi-politisi kita tidak siap untuk berkompetisi dengan gentle atau bersaing sehat. Jadi rakyat butuh figur bagus. Adalah tugas parpol membuat figur-figuir yang masuk jadi calegnya menjadi pengurus parpol yang loyal dan kredibel,” jelasnya.

    Ia berharap agar pemerintah pusat tetap konsisten dengan tujuan akhir dari amanah konstitusi yang menyebutkan kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat, bukan di tangan pengurus partai politik.

    “Ayo kita berdoa bersama, agar semoga saja para hakim Mahkamah Kontitusi diberi Tuhan hikmat bijaksana dalam memutuskan gugatan perkara yang sedang ditanganinya saat ini. Agar demokrasi di negeri ini tetap berjalan sesuai harapan masyarakat luas. Kami juga ingin kedepan lahir kader-kader anak bangsa yang berkualitas untuk membangun bangsa, negara dan daerahnya masing-masing,” tandasnya. (Hardi)