Sidak Kebutuhan Pokok, Bupati Kotim Soroti Mahalnya Harga Beras

    ILHAM/BERITA SAMPIT - Bupati Kotim Halikinnor, didampingi Sekda Kotim Fajrurrahman dan Kepala Disperdagin Kotim Zulhaidir, saat melakulan sidak ke Pusat Perbelanjaab Mentaya Sampit. Kamis 16 Maret 2023.

    SAMPIT – Untuk mengetahui harga kebutuhan pokok mendekati bulan suci ramadan yang diperkirakan tinggal sepekan ini, Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional Sampit, salah satunya di Pusat Perbelanjaan Mentaya, Kamis 16 Maret 2023.

    Kedatangan orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung ini sontak saja mengagetkan para pedagang, mereka menyambut hangat karena ditengah kesibukannya masih bisa meluangkan waktu meninjau langsung guna mendengarkan persoalan para pedagang.

    Dari hasil sidak, Halikinnor yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Kotim Fajrurrahman, menemukan kenaikan harga pada sejumlah komuditi seperti beras, telur dan juga bawang putih.

    “Setelah kita cek yang pertama dan itu ternyata dari data BPS penyumbang inflasi adalah beras, ternyata beras selain harganya naik juga terjadi kelangkaan, ini aneh kita termasuk produksi beras justru kita yang mengalami melangkaan,” kata Halikinnor.

    Pantauan Halikin juga khusus pada beras jawa juga terjadi kelangkaan di pasar tradisonal Sampit. Persoalan Ini juga menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Kabupaten dan akan bahas melalui OPD-OPD terkait dalam upaya memenuhi ketersediaan beras tersebut.

    “Selain beras tadi bawang putih yang naik, tapi dari informasi Disperdagin tadi hari ini ada bongkar dan kemungkinan besok harganya bisa turun lagi,” ujar Halikin

    “Sedangkan bawang merah ada sedikit penurunan, kemudian yang lain-lain daging masih stabil, ayam ada kenaikan sedikit fluktuatif juga, sama dengan cabe juga begitu artinya tergantungkan pasokan, begitu memadai dan banyak maka barang akan turun, jadi berlaku hukum pasat,” jelasnya lagi.

    Hal ini menurut Halikin masih dalam batas kewajaran, hanya saja yang menjadi sorotannya adalah beras, karena dari keluhan para pedagang yang diterimanya, biasanya dari bulog ada pasokan beras minimal 10 sak untuk pedagang, namun saat ini tidak ada.

    “Memang Bulog saat ini sedang melaksanakan kegiatan pasar penyimbang dan pasar murah dibeberapa titik, makanya saya minta kemarin pada Disperdagin untuk pasar ramadan nanti bukan hanya untuk berjualan takjil, namun juga bisa berjualan sembako,” pungkasnya. (ilm)