Bupati Minta Semua Pihak Dukung Akreditasi Paripurna RSUD dr Murjani Sampit Jangan Setengah-Setengah

    IBRAHIM/BERITA SAMPIT - Bupati Kotim, Halikinnor (kanan) bersama Ketua Surveyor (tengah), Direktur RSUD dr Murjani Sampit Sutriso (kiri).

    SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) meminta semua pihak yang terlibat dalam memperjuangkan akreditasi paripurna RSUD dr Murjani Sampit memiliki semangat yang sama untuk mewujudkan hal tersebut.

    “Saya meminta kerjasama semua pihak memberikan dukungan sepenuhnya. Jangan setengah-setengah percuma, apalagi untuk memperlambat proses akreditasi karena akan sia-sia perjuangan kita selama ini,” kata Halikinnor.

    Menurut Halikin RSUD dr Murjani Sampit merupakan salah fasilitas kesehatan tingkat lanjutan (FKTL) dan rumah sakit rujukan regional Kalimantan Tengah. Diwajibkan terakreditasi sesuai dengan peraturan Mentri kesehatan nomor 34 tahun 2017 tentang akreditasi rumah sakit yang merupakan pedoman bagi rumah sakit yang melaksanakan akreditasi.

    “Jangan sampai ada pihak yang menggangu bahwa akreditasi ini akan menjadi beban yang menambah-nambah pekerjaan karena Haris bekerja sesuai dengan standar-standar akreditasi,” jelasnya.

    Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kotim akan sepenuhnya melakukan upaya-upaya untuk mendukung, memotivasi, mendorong dan memperlancar akreditasi. Dalam mewujudkan rumah sakit yang berdaya saing maka peningkatan mutu dan pelayan pasien menjadi hal utama yang harus dilakukan rumah sakit secara berkesinambungan.

    “Kami pemerintah daerah terus berupaya melakukan perbaikan fisik dan melengkapi fasilitas untuk mendukung kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang optimal,” tuturnya.

    Pelayanan kesehatan yang berkualitas memegang peranan penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kerja pemerintah sebagai pelayan publik sebagai pilar dalam memenuhi tuntutan informasi dan birokrasi.

    “Kami berharap ada upaya perbaikan yang dilakukan rumah sakit dalam meningkatkan perbaikan mutu,peningkatan kinerja dan manajemen resiko yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga dapat terwujud indikator yang sehat,” pungkas Halikin. (Ibra).