Sebulan Berpenghasilan Rp600 Ribu, Bulan Ramadan Jadi Berkah Bagi Penjaga Losmen Tambah Penghasilan

ANDREANSYAH / BERITA SAMPIT - Amy Mulina (4) membuat kue kering disela-sela kesibukannya sebagai penjual kue kering.

Menjadi penjaga losmen dengan penghasilan Rp600 ribu per bulan bagi Amy Mulina (40) atau yang biasa disapa ibu Emy jauh dari kata cukup, momentum bulan suci ramadan ini jadi berkah tersendiri baginya, bisa membuat kue dimanfaatkannya untuk mencari rejeki tambahan.

ANDREANSYAH, NANGA BULIK

PUKUL 08:00 WIB, seorang perempuan sudah tampak sibuk didapur rumahnya, meski sambil berpuasa dia telah memulai aktivitasnya dengan terampil membuat adonan kue dengan telaten.

Ya dia adalah Amy sapaan akrabnya, hari itu dirinya membuat pesanan sejumlah jenis kue kering untuk kerabat terdekatnya yang sudah memesan kepada.

Sambil membuat adonan, perempuan kelahiran Majalengka yang sudah mengadu nasib selama 10 tahun di Kota Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau tampak cekatan membuat kue itu.

Susahnya sebagai penjaga losmen yang hanya punya penghasilan Rp600 ribu per bulan harus membuatnya memutar otak agar ada penghasilan tambahan, dan kini dilakukannya saat bulan ramadan.

Bulan ramadan baginya menjadi berkah tersendiri untuk mengais rejeki tambahan dengan membuka jasa pembuatan kue kering dengan berbagai jenis dan dengan berbagai motif yang ditawarkan kepada kerabat terdekatnya dan juga pengunjung losmen.

BACA JUGA:   Operasi Pasar Murah, Upaya Pemkab Lamandau dalam Mengendalikan Inflasi

Dari penuturannya hasil jualan kue kering itu tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya saja namun juga disisihkan untuk berbagi menyantuni anak yatim piatu.

“Saya pernah 1 bulan tidak makan nasi dan hanya makan pepaya yang direbus, dari situlah saya sadar rasa ketidakmampuan dan itu membuat tekat saya untuk saling berbagi,” ucapnya degan mata yang berkaca – kaca.

Menurutnya diusianya yang kini menginjak 40 tahun itu masih melakoni profesinya sebagai penjaga losmen. Tak disangka, dia telah melakoni pekerjaannya sudah selama 2 tahun lebih, ditambah 8 tahun bekerja serabutan, dengan keuntungan yang didapatkan tidak menyurutkan dirinya untuk membagikan rezekinya kepada anak yatim.

“Dari hasil pemesanan keuntungan sekitar Rp40 ribu—Rp50 ribu per hari saya pakai untuk kebutuhan di rumah. Walaupun enggak banyak, tapi alhamdulillah bisalah buat beli beras dan kebutuhan lainnya,” katanya.

BACA JUGA:   Pemkab Bersama Perusahaan Swasta Bahas Perbaikan Sejumlah Ruas Jalan di Lamandau

Ia mengaku terpaksa tetap mengais rezeki dari menjaga losmen dan kemampuannya membuat kuenya, itu dilakukannya juga untuk menafkahi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari suami dan anak tercintanya.

Ia pun berbagi cerita, dirinya mengaku pernah 2 tahun menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Negara Singapore sebagai pembantu rumah tangga, karena saat itu orang tuanya sedang sakit-sakitan, dirinya memilih untuk pulang ke Indonesia guna menjaga orang tuanya.

“Saya pernah jadi TKI 2 tahun di Singapore, dengar kabar orang tua sakit-sakitan, jadi saya memilih pulang ke Indonesia,” ungkapnya.

Menyantuni sesama kurang mampu di bulan Ramadhan ini sudah menjadi rutinitasnya setiap tahun, keterbatasan dirinya tidak menghalangi dirinya untuk berbagi dan menebar kebahagiaan dan senyum bahagia yang menjadi keberkahan tersendiri di bulan yang suci.

Dari keseluruhan yang ibu Emy cerita, dirinya adalah seorang wanita pekerja keras, dan dengan keterbatasannya ingin selalu berbagi sesamanya sehingga kehadirannya bisa jadi orang yang bermanfaat. (***)