BMKG: Hindari Melihat Gerhana Matahari Tanpa Alat Khusus

JUN/BERITA SAMPIT - Ilustrasi suasana sekitar Ikon Jelawat Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, saat Gerhana Matahari Total (GMT), 9 Maret 2016.

KALIMANTAN TENGAH – Melalui siaran pers Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) No : 16/SP/HM/BKPUK/IV/2023 tentang Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia Pada tahun 2023, tepatnya hari Kamis 20 April, Indonesia akan kembali dilewati oleh Gerhana Matahari Hibrida.

Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Antariksa BRIN, Johan Muhammad menyampaikan bahwa Gerhana Matahari Hibrida adalah gerhana Matahari yang tampak dari sebagian wilayah Bumi sebagai gerhana Matahari total, tetapi di sebagian wilayah lain tampak sebagai gerhana Matahari cincin. Terjadinya gerhana Matahari hibrida disebabkan oleh berubahnya jarak antara permukaan Bumi yang melengkung dengan Bulan sebagai objek yang menghalangi Matahari saat gerhana Matahari.

“Di wilayah Indonesia, gerhana Matahari pada 20 April 2023 akan teramati sebagai gerhana Matahari total (GMT) dan gerhana Matahari sebagian.” ujarnya melalui siaran Pers, Rabu 19 April 2023 di Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat.

Adapun dalam pengamatan gerhana Matahari total di wilayah timur Indonesia akan terjadi selama satu menit sedangkan akan mengamati gerhana Matahari sebagian.

“Gerhana Matahari total akan teramati khususnya di wilayah Indonesia bagian timur yang terbilang singkat kurang lebih 1 menit, sementara di daerah Indonesia lainnya akan teramati sebagai gerhana Matahari parsial. Gerhana Matahari ini akan teramati sebagai gerhana Matahari cincin di wilayah selatan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik,” tambah Johan.

Prediksi terjadinya gerhana Matahari khusus untuk Waktu Indonesia bagian Timur (WIT) titik observasinya di Biak mulai dari siang hari sudah ada pergerakan.

“Prakiraan yang kami dapatkan adalah untuk Gerhana Matahari Total di Biak kontak yang terjadi adalah mulai gerhana sebagian adalah pada pukul 12.20 WIT, mulai gerhana total pada pukul 13.56 WIT, puncak gerhana total adalah pada pukul 13.57 WIT, akhir gerhana total pada pukul 13.57 WIT, dan akhir gerhana sebagian pada pukul 15.26 WIT,” ujarnya.

Sedangkan Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Kalimantan Tengah tentang Gerhana Matahari Hibrida (GMH) adalah gerhana Matahari sebagian yang prosesnya dari jam 09.39 WIB sampai dengan 12.38 WIB.

“GMH 20 April 2023 di Kalimantan Tengah. Karena gerhana yang teramati dari Kalimantan Tengah adalah Gerhana Matahari Sebagian, gerhana di Kalimantan Tengah akan dimulai pada pukul 09.39 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 11.00 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 12.38 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Tengah rata-rata adalah 2 jam 48 menit,” ujarnya.

Adapun imbauan dari BMKG Provinsi Kalimantan Tengah agar warga tidak melihat gerhana Matahari secara langsung dikarenakan sangat berbahaya bagi kesehatan mata.

“Diharapkan kepada masyarakat Kalimantan Tengah agar menghindari melihat secara langsung proses gerhana Matahari dikarenakan bahaya radiasinya bisa merusak mata, gunakan kacamata filter khusus untuk melihat gerhana Matahari,” ujarnya saat di tanya media Berita Sampit di Kalimantan Tengah, Kamis 20 April 2023.

Gerhana Matahari yang terjadi dapat di amati melalui web dengan cara mengakses situs resmi BMKG dengan link https://gerhana.bmkg.go.id denga demikian dapat disaksikan prosesnya terjadinya gerhana.

(Redha)