Pedagang Pentol dan Sopir Travel di Sampit Jadi Korban Uang Palsu

IST/BERITA SAMPIT - Lokasi dagangan pentol yang menjadi korban uang palsu di Sampit.

SAMPIT – Seorang pedagang pentol di Jalan Jenderal Sudirman, Km 3 tepatnya di kawasan bundaran Balangan atau Islamic Center, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan sopir travel menjadi korban uang palsu oleh seorang wanita.

Menurut perempuan pedagang pentol kaki lima berinisial A itu bahwa dirinya mengalami hal tersebut pada malam hari pekan lalu, seperti biasa dia menceritakan bahwa sopir-sopir travel dari Kalimantan Barat (Kalbar) tujuan Pangkalan Bun, Sampit dan Palangka Raya selalu mampir ke lapaknya.

“Itu mereka ada bawa penumpang wanita ibu-ibu tiga orang. Nah ibu yang satunya yang beli sama saya ngasih uang pecahan 50 ribu rupiah, tanpa saya cek uangnya saya taruh di meja aja,” beber A saat dikonfirmasi, Kamis 18 Mei 2023.

BACA JUGA:   Kapolda Kalteng Ajak Masyarakat Kotim Samakan Pemahaman Pentingnya Rasa Aman dan Nyaman

Setelah itu dirinya lantas memberika kembalian dan ketiga wanita itu pun berangkat lagi. Setelah semuanya berangkat melanjutkan perjalanan dirinya baru menyadari bahwa ciri-ciri uang itu berbeda.

“Saya tanya ke keponakan saya. Dia cek ke cahaya, ternyata tidak seperti uang pada umumnya, sehingga kami berkesimpulan bahwa uang yang diberikan oleh ketiga wanita itu tadi palsu,” ungkapnya.

Dirinya menceritakan saat itu sopir travel langganannya usai empat hari berlalu datang kembali ke tempatnya seperti biasa makan-makan dengan penumpang lainnya.

BACA JUGA:   Desak DLH dan Penegak Hukum Audit Pabrik Kelapa Sawit di Kotim

“Saya tanyain tuh saya cerita juga ke dia. Ternyata dia juga kena tipu 250 ribu rupiah uang palsu juga. Saat itu uangnya langsung saya buang, soalnya takut gak sengaja kepake kalo disimpan,” kata perempuan itu.

Dari informasi yang ia dapat bahwa ketiga wanita ibu-ibu diantar ke Palangka Raya dan minta berhenti di Indomaret kepada sang sopir, saat sopir menyadari uang yang diberi palsu, lantas sopir langsung menghubungi ketiga orang itu.

“Mas supir travelnya nghubungi nomor teleponnya juga malah diblokir. Kabarnya ketiga orang itu dari Kalbar ngantar ke Palangka Raya,” ungkapnya.

(Jimmy)