Sudah Saatnya di Kobar Ada Jasa Pencucian Sarang Burung Walet, Sri Lestari: DPRD Siap Mendukung

Ilustrasi Kang Maman

PANGKALAN BUN – Potensi pengembangan sarang walet di Kabupaten Kotawaringin Barat ( Kobar )  tidak di ragukan lagi, hal itu terbukti banyaknya bangunan walet telah berdiri, baik di dalam kota Pangkalan Bun hingga ke desa, hal itu tentunya sebagai objek untuk peningkatan Pendapatan Daerah.

Namun sampai sekarang, para pengusaha sarang burung walet untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik, melakukan pencucian sarang walet hari ke Semarang atau Surabaya, padahal jika di Kobar di sediakan jasa Pencucian Sarang Burung Walet tentunya akan menambah PAD pagi Pemkab Kobar.

“DPRD siap akan mendukung jika Pemkab Kobar kerjasama dengan investor atau menjadi salah unit usaha pemerintah / Perumda, mendirikan jasa usaha pencucian sarang burung wallet,“ kata Sri Lestari Anggota DPRD Kabupaten Kobar dari Fraksi Partai Gerindra, Minggu 28 Mei 2023.

Dikatakan Sri Lestari, selama ini hasil dari sarang burung walet di Kobar belum mampu mendongkrak pendapatan asli daerah. Namun pemerintah daerah Kobar telah berupaya maksimal untuk merealisasikan pendapatan dari sektor sarabg burung wallet dan siapa tahun setelah berdiri jaya pencucian sarang burung wallet PAD Kobar akan bertambah.

Politisi Partai Gerindra ini juga  mengharapkan pemerintah daerah Kobar berani dan berinovasi dalam meningkatkan pendapatan daerah, dengan membidik hasil dari komoditi yang berkembang di wilayah Kobar.

“Kami melihat hal itu peluang besar untuk PAD, selain mampu menyerap tenaga kerja lokal, tapi dikobar sendiri belum  ada greget yang mengarah kesana, padahal pencucian sarang walet ini akan menambah PAD,” ujar Sri Lestari.

Dikatakan Sri Lestari, berdasarkan informasi biaya pencucian sarang walet ini antara Rp1,5 juta/kg hingga Rp1,9 juta/kg, tergantung tingkat kesulitan, peluang ini bi sa dikelola BUMD maupun koprasi dibawah naungan dinas yang membidangi usaha tersebut.

“Sarang walet yang telah melalui proses pencucian, bisa mencapai puluhan juta perkilogramnya, dan  hal ini merupakan salah satu komoditas ekspor andalan, mengingat saat ini permintaan dunia akan makanan bernilai gizi tinggi itu pun meningkat,” pungkasnya. (Man)