BUNTOK – Tolilah binti Tomirejo merupakan Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) tertua yang saat ini telah berusia 95 tahun 11 bulan. Sedangkan JCH yang termuda tahun 2023 ini berusia 21 tahun 2 bulan atas nama Mariatul Kibtiah binti Alpian.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Barsel H. Arbaja, S.Ag., M.AP saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp Jum’at 2 Juni 2023. Kata Dia, untuk JCH Barsel tahun ini sebanyak 137 orang terdiri dari 59 orang laki-laki serta 78 orang perempuan.
Dengan jumlah rincian JCH ini yakni Kecamatan Dusun Selatan (Dusel) 59 orang, Gunung Bintang Awai (GBA) 11 orang dan Dusun Utara (Dusut) 10 orang. “Sedangkan Kecamatan Karau 25 orang, Dusun Hilir (Dushil) 16 orang dan Jenamas 16 orang dengan jumlah keseluruhan 137 orang,” katanya.
“Tahun ini ditambah 1 orang petugas daerah yaitu Ustadz H. Muhammad Sibawaihi.Lc sebagai pembimbing ibadah dan dr. Wiwin Dwitanthi Puhi sebagai TKHI,” tambahnya.
Menurut Arbaja, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini selain Kalteng kembali mendapat kuota penuh sebanyak 1.612 jamaah haji dan kita juga dapat kuota tambahan sebanyak 98 orang dari 8000 orang yang diberikan Pemerintah Arab Saudi.
“Dari Barsel ada 6 orang lagi JCH, menunggu hasil pelunasan dalam waktu dekat ini dan hasil urutan untuk kepastian keberangkatannya,” jelasnya.
Arbaja menuturkan, JCH Barsel sendiri termasuk dalam kloter 4 bersama dengan JCH asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan mereka masuk asrama haji Al-Mabrur Palangka Raya pada tanggal 2 Juni 2023 pukul 07.00 WIB.
Selanjutnya, berangkat dari embarkasi haji Banjarmasin (Bjm) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menuju Madinah tanggal 3 Juni 2024 pada pukul 02.40 WITA.
“Bahkan menurut jadwal, jamaah haji ini nantinya akan kembali ke tanah air dan tiba di embarkasi Bjm pada tanggal 14 Juli 2023 sekitar pukul 10.10 WITA,” bebernya.
Ditambahkannya, oleh karena itu mari kita bersama-sama memohon doa kepada Allah SWT mudah-mudahan seluruh jamaah haji Barsel senantiasa diberikan kekuatan, kesehatan dan kemudahan.
“Serta keselamatan, hingga kembali ke tanah air dan kampung halaman bertemu dengan sanak keluarga juga menjadi haji yang mabrur,” tukas Arbaja. (Ded)
