Keluarga Ikhlas Penggalian Dihentikan

IST/BERITA SAMPIT - Kepala Kantor Basarnas Palangka Raya,Haryadi didampingi staf Basarnas Kabupaten Kobar, saat memberi keterangan kepada awak media di Pangkalan Bun.

PANGKALAN BUN – Semua pihak keluarga iklas apabila penggalian korban tewas terjebak air dan lumpur didalam lubang tambang emas liar di sungai seribu RT 06 Kelurahan Pangkut Kecamatan Aruta Kabupaten Kobar, dihentikan.

“Meski Perwakilan keluarga korban kecelakaan kerja tambang, telah menyatakan menerima dan Ikhlas untuk dihentikan evakuasi terhadap 7 korban, namun Tim Basarnas tetap akan mengupayakan untuk bisa mengevaluasi,” kata Kepala Kantor Basarnas Palangka Raya, Haryadi. Minggu 22 November 2020.

Menurut Haryadi, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Bupati Kobar Hj Nurhidayah, yang dihadiri oleh Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah, Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah, Dandim 1014 Pangkalan Bun, Kajari, BPBD, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kobar.

“Walaupun medan dalam lubang cukup sulit penuh berbahaya, karena lubang lebarnya hanya 75 cm, tapi Tim gabungan tetap akan berupaya 4 hari kedepan melanjutkan evakuasi terhadap 7 Korban yang kini masih ada di dalam lubang tambang,” kata Haryadi.

BACA JUGA:   Polsek Aruta BKO Polres Lamandau Salurkan Bansos Kapolres Kobar kepada Warga Kelurahan Pangkut

Tim Basarnas telah menurunkan satu orang ke dalam lubang dengan menggunakan teknik tektical yang di lengkapi peralatan keselamatan tim, saat itu tim hanya mampu menembus lubang di kedalaman 18 meter saja.

“Kendalanya, lubang utama yang berbentuk vertical berdiameter hanya 80 cm, sementara kedalaman dasar lubang mencapai 60 meter, kemudian membentuk lubang berbentuk horizontal dengan sepanjang 35 meter, dan masih banyak lagi lubang lubang di dalamnya, dimana lubang itu bekas galian tambang yang lama, ” ujarnya.

TERJADI BANJIR LUMPUR DIDALAM LUBANG

Menurutnya, posisi 7 Korban yang belum berhasil dievakuasi kini berada di lubang horizontal, dan kendalanya untuk mencapai titik lokasi ke 7 Korban, lubang semakin dalam semakin mengecil, sehingga kesulitan tim untuk menjangkau para korban,

BACA JUGA:   Penjabat Bupati Lantik 69 Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemkab Kobar

Selanjutnya, kondisi lubang horizontal itu tertutup oleh vartikal dari luapan air pada saat kejadian kecelakaan kerja, seperti batu dan lumpur, dan para pekerja yang saat itu tengah asik melakukan aktivitas di dalam lubang, kena banjir air dan lumpur dari bekas lubang lubang yang lama, begitu mereka melakukan battle maka terjadilah banjir lumpur di dalam lubang tersebut.

“Mudah-mudahan Allah SWT memberikan jalan yang terbaik, kepada tim SAR disaat evakuasi para korban, walaupun kami meminta keterangan 2 orang korban yang selamat, namun hingga saat ini kedua orang itu masih trauma sehingga kami belum bisa minta keterangan yang lebih detailnya,” harapanya.

(man/beritasampit.co.id).