Wisata Alam Punggu Alas Membius Wisatawan untuk Terus Kembali

IST/BERITA SAMPIT- Para wisatawan mancanegara saat menyusuri sungai menuju Wisata Punggu Alas Desa Karungi.

KASONGAN – Wisata Alam Punggu Alas yang terletak di Desa Karuing, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan merupakan salah satu destinasi yang kerap menjadi kunjungan para wisatawan asing.

Panorama alam yang indah membius para wisatawan untuk terus kembali mengunjungi tempat wisata ini. Lokasinya masih berada di kawasan Taman Nasional Sebangau.

Untuk mencapainya dari pusat Kota Kasongan, Ibu Kota Katingan, memerlukan waktu 5-6 jam melalui jalan darat. Disambung menggunakan perahu mesin menyusuri sungai.

Dari proses pemberangkatan para wisatawan mancanegar akan mulai terbius suasa alam yang dimiliki kabupaten Katingan. Kultur penduduk masyarakat lokal juga mempunyai daya tarik wisatawan untuk lebih ingin mengetahui suka dayak.

Wisatawan saat berkeliling melihat lebih dekat daya tarik Punggu Alas.

Para wisatawan akan disambut warga lokal dengan berbagai seni kebudayaan masyarakat seperti lawang sakepeng, kuntaw atau pencak silat. Selain itu juga bisa menikmati salah satu khas kopi kalimantan yang berasal dari perkebunan masyarakat.

Pelaku usaha wisata di Punggu Alas, Raya Sadianor mengatakan untuk sampai kelokasi wisata para pengunjung harus menyiapkan biaya yang cukup besar, pasalnya perjalanan yang jauh menyusuri sungai memerlukan armada kelotok dan biaya sebesar Rp 500 ribu.

Biaya itu akan terbayar begitu menyusuri sungai. Pesona alamnya yang indah benar-benar memanjakan mata. Surga bagi pecandu wisata. Wisatawan juga bisa menyaksikan orang utan di lokasi itu. ”Ada sekitar 46 orang utan yang sudah diidentifikasi,” tuturnya. Jumat 8 Juli 2022.

Keindahan alam di Punggu Alas bisa dinikmati sore atau pagi hari. Pengunjung juga disediakan dengan fasilitas resort untuk beristirahat jika kelelahan. Area perumahan yang terbuat dari kayu dan konsep bangunan yang unik, bakal membuat nyaman wisatawan.

”Bangunan resort ini selain dikelola warga Desa Karuing, ada juga yang dikelola pemerintah,” ujar Raya.

(Kawit)