Agustus 2019, Transportasi Udara Sumbang Deflasi di Kalteng

PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tercatat sebagai Provinsi yang mengalami deflasi tinggi yakni menempati peringkat ketiga se- Kalimantan pada bulan Agustus 2019.

Hal tersebut disampaikan Wakil Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng, Setian pada press release TPID yang dilaksanakan di ruang rapat asisten Setda Kalteng, Palangka Raya pada Selasa (3/9/2019).

Adapun komoditas utama yang turut andil dalam memicu deflasi di Kalteng diantaranya adalah transportasi angkutan udara yakni Palangka Raya ( 0,35 persen) dan Sampit (0,29 persen).

BACA JUGA:   Usai Sambangi PDIP Nadalsyah ke DPW NasDem, Faridawati Darlan Atjeh: Pendaftaran Pilgub Pertama Dilakukan oleh Partai Demokrat

Sementara itu komoditas penyumbang deflasi lainnya untuk kota Palangka Raya diantaranya adalah bawang merah, ikan gabus, ikan baung dan tomat sayur. Sementara komoditas penyumbang deflasi untuk kota Sampit diantaranya adalah bawang merah, tomat sayur, jeruk dan ikan baung.

Terkait hal tersebut menurut Setian bahwa untuk bulan September 2019 pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga pasar, mengendalikan ekspetasi masyarakat dengan mengadakan press release.

BACA JUGA:   Personel Batalyon B Pelopor Terima Penghargaan usai Sukses Tangkap DPO dan Gagalkan Aksi Begal

Selain itu pihaknya juga akan menjaga ketersediaan stok dan kelancaran distribusi khususnya komoditas yang didatangkan dari luar daerah serta peningkatan kualitas atas pemanfaatan kolam penyangga, kandang penyangga dan pasar penyeimbang untuk menjaga kestabilan harga dan melakukan program supply chain daging ayam segar beku.

Selanjutnya dia juga mengatakan bahwa stok bahan pokok untuk wilayah Kalteng masih terjaga dan aman hingga beberapa bulan kedepan.

(apr/beritasampit.co.id)