Pasokan Beras di Seruyan Masih Ketergantungan Dari Luar Daerah

AHMAD/BERITA SAMPIT - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Seruyan Bambang Yantoko.

KUALA PEMBUANG – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan Bambang Yantoko mengatakan bahwa saat ini kabupaten yang berjuluk Bumi Gawi Hantantiring masih bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah seperti Jawa.

Bambang Yantoko menyebut, hal utama yang melatarbelakangi yaitu terkait adanya larangan membakar lahan yang membuat masyarakat khususnya petani kesulitan dalam bertani.

“Awalnya ini dilatarbelakangi oleh larangan membakar lahan itu, lalu tiba-tiba ada pandemi Covid-19 yang melanda. Bisa dibayangkan itu dampaknya seperti apa terhadap masyarakat khususnya ketersediaan bahan pangan masyarakat,” katanya.

BACA JUGA:   Iswanti Darwan Ali Nyatakan Siap Maju Lagi di Pilkada Seruyan 2024

Dengan adanya larangan tersebut, sebagian besar masyarakat khususnya yang ada di daerah tengah dan hulu Seruyan sangat kesulitan karena memang ketersediaan bahan pangan atau beras lokal yang kian menipis.

Akibatnya, lanjut dia, karena sulitnya untuk mendapatkan beras lokal, secara otomatis masyarakat akan membeli beras yang berasal dari luar daerah.

“Bisa dibayangkan dulu masyarakat di daerah atas itu kalang kabut dengan adanya larangan membakar lahan. Bahkan di Dapil II itu sebagian besar dari Jawa semua berasnya,” katanya.

BACA JUGA:   Staf Ahli Bupati Seruyan Ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah

Untuk itu, dia menyambut baik dengan adanya panduan atau peraturan membakar lahan yang diberikan oleh provinsi. “Akan tetapi syarat-syaratnya juga harus dipenuhi, tidak boleh asal membakar,” pungkasnya.