PANGKALAN BUN – Taman Kota Segitiga Pangkalan Bun Kabupaten Kotawarigin Barat (Kobar) yang dibiarkan selama empat bulan ini memang telah menjadi pusat hiburan gratis, bahkan menjelma menjadi ajang bisnis bagi para pedagang dan tukang parkir.
Namun yang menjadi sorotan, selama ini kemana masuknya setoran pendapatan parkir itu.“Itu satu minggu kalau dihitung selama 4 bulan sudah berapa juta uang parkir yang masuk,” kata Solidin, seorang pedagang di Taman Kota, Senin (27/2/2017).
Sementara dari pengakuan salah seorang pekerja parkir yang tidak ingin identitasnya disebutkan, bahwa pendapatan dalam sehari bisa mencapai Rp 1 juta lebih.
Namun ketika ditanya kemana setor pendapatan parkir itu, dia hanya menyebutkan ke seseorang dan tidak mau menyebutkan siapa orang tersebut.
Sedangkan, Pengelola Kebersihan Taman Segitiga, Wasio juga tidak mengetahui siapa yang mengelola parkir dan para pedagang.
“Setahu saya kalau parkiran memang ditangani oleh Dinas Perhubungan itupun saya dapat info dari tukang parkir,” katanya.
“Saya juga bingung masalah parkir dan pedagang siapa yang mengijinkan karena sampai hari ini tidak ada surat pemberitahuan,” lanjut Wasio.
Selaku pengelola taman, pihaknya telah menerima perintah tidak boleh mengambil pungutan baik ke pedagang maupun parkir.
“Kalau kami terima berarti itu pungli, dan kami siap saja kapan pun menertibkan pedagang maupun parkir,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kobar, Fahrizal Fitri mengatakan dalam waktu dekat akan melibatkan Sat Pol PP melakukan menertibkan para pedagang yang ada di dalam taman.
“Tahap awal kami akan memberikan surat imbauan agar mereka tidak berjualan di dalam taman, jika diabaikan, maka Satpol PP akan menertibkan para pedagang itu,” tegas Fahrizal.
Sedangkan masalah parkir, Fahrizal menerangkan masuk dalam kewenangan Dinas Perhubungan, bahkan sudah ada pihak pengelola yang ditunjuk.
“Untuk areal parkir sudah ada penunjukannya dibagian timur taman dan belakang Pos yang ada disamping taman,” tandasnya. (man/beritasampit.co.id)
