​PNS yang Terjaring Razia Pekat ini Ternyata Guru SMP, Laporan Akan Diserahkan ke Bupati

    SAMPIT – Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama tim gabungan berhasil menjaring 11 pasang luar nikah dan 7 tanpa identitas, Sabtu hingga Minggu (18/06/2017) dini hari.

    Pada saat tim menyisir sebuah hotel dikawasan jalan Pramuka Sampit. Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Polisi memeriksa sejumlah kamar hotel, mulai dari kelas ekonomi dan VIP. Saat diperiksa, kamar VIP 105, ternyata dihuni oleh sepasang kekasih, yang pada saat itu wanitanya masih memasang pakaian.

    Setelah diinterogasi didalam kamar hotel tersebut. Mereka berdua mengakui bahwa berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru SMP di Cempaka Mulia Barat Kotim. Adapun lelaki mengaku sebagai PNS Puskesmas di daerah Palangka Raya.

    Keduanya pun lantas digiring ke Kantor Satpol PP untuk dipanggil keluarganya didata dan dimintai keterangan. Mereka mengaku sudah menikah siri, namun tak bisa menunjukan bukti surat nikahnya.

    Kasatpol PP Rihel, S.sos melalui Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Punding mengatakan bahwa pasangan yang diduga PNS tersebut akan mereka periksa terlebih dahulu dan akan laporkan ke bupati untuk diproses tersendiri atau khusus dari pada yang lain.

    Kata Punding, Selain itu juga akan dibuat berita acara dan seperti apa pengakuan mereka akan kita serahkan ke BKD, Inspektorat dan laporan utama ke Bupati.

    “Pengakuan mereka memang sudah menikah saat terjaring tadi. Tapi nikah siri dan kita tidak percaya begitu saja. Kita juga menunggu konfirmasi dari pihak keluarga, apakah itu betul. Berdasarkan data dari KTP bahwa mereka mempunyai status sudah menikah. Namun dengan alamat yang berbeda,” ungkap Punding.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun beritasampit.co.id, dari pengakuan pria yang bernama Zainudin Noor (49) itu ia datang kesampit dan menginap disitu, karna ingin main ke rumah ibunya di Baamang.

    Data di KTP bahwa lelaki itu sudah cerai hidup, sedangkan wanitanya menikah. Namun berdasarkan informasi lagi bahwa ia telah berpisah juga dengan suaminya. Wanita itu mengaku sebagai salah seorang guru SMP di Kecamatan Cempaga.

    (jmy/beritasampit.co.id)