Merasa “Dianaktirikan” Warga Sandera 2 Unit Mobil PLN

    PANGKALAN BUN – Merasa dianaktirikan, warga Rt 13 dan Rt 17 Jalan Bhayangkari Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, melukakan aksi dengan menyandera dua unit mobil operasional milik PLN Rayon Pangkalan Bun. Hal itu dilakukan warga, karena wilayah PB 8 selalu dianaktirikan.

    Perwakilan warga Erwin Hidayat warga Rt 17 Pasir Panjang mengatakan gerakan warga ini secara spontan dan tidak ada yang menggerakan karena warga sudah merasa kesal bahkan merasa dianatirikan.

    “Hari ini ada pemadaman dari Jam 08.00 WIB dan biasanya lingkungan kami selalu terakhir bila penyalaan. Alasan karena penormalan. Kami selalu dapat bagian terakhir, bila diwilayah lain pukul 20.00 WIB nyala, tapi diwilayah kami pukul 02.00 WIB dini hari,” kata Erwin kepada wartawan Selasa malam (17/10).

    Erwin menjelaskan, sekitar pukul 18.45 ada petugas PLN yang akan melakukan penyalaan setelah pemadaman, sampai dua kali dicoba tapi tidak bisa nyala. Yang akhirnya warga pun secara serentak dan spontan melakukan penyanderaan terhadap dua unit PLN.

    Terpisah Zulham Efendi mengatakan selama ini PLN selalu seenaknya memadamkan listrik, selalu saja ada alasan, ada atau tidak adanya petir tetap saja ada pemadaman.

    “Ini puncak kekesalan warga karena jika warga lambat Dua bulan saja langsung diputus tetapi jika ada Pemadaman pihak PLN hanya diam, kami tidak tau menahu masalah kerusakan yang kami tau pelayanan,” ujar Zulham.

    Kepala Desa Pasir Panjang Tamel pun begitu dapat kabar langsung mendatangi warga dan menenangkan warga agar tidak melakukan pengrusakan dan dirinya pun baru mengetahui ada kejadian ini, setelah diberitahu aparaty desanya.

    “Saya datang untuk melakukan negoisasi agar warga tidak anarkis,” kata Tamel. Dan pada pukul 20.30 WIB, Kades pun mengajak warga dan petugas PLN untuk berdialog dirumah ketua Rt 13 Jawawi. Dalam dialog itu hadir juga petugas Babinkamtibmas Polsek Arut Selatan.

    Perwakilan dari PLN Rayon Pangkalan Bun, Edy Purba menjelaskan kepada warga bahwa terjadinya pemadaman karena kerusakan akibat grounding. Selain itu jalur Pasir Panjang juga selalu banyak gangguan karena layang layang. (man/beritasampit.co.id)

    Editor: DODY