Masyarakat Katingan Berharap Jalan Banut Kalanaman Dilanjutkan

    KASONGAN – Dengan diresmikannya Jembatan Kalanaman di sekitar Desa Banut Kalanaman, Kecamatan Katingan Hilir nantinya, masyarakat setempat meminta kepada Pemkab Katingan melalui dinas terkait agar melanjutkan dan peningkatan pelebaran jalannya. Mulai Desa Banut sampai menuju Desa Pendahara, Kecamatan Tewang Sangalang Garing, bahkan ke Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah.

    Demikian yang diungkapkan Awak Abdullah, salah seorang tokoh masyarakat Katingan, Rabu (21/2/2018).

    Menurutnya, selain untuk menyesuaikan kekokohan jembatan yang bernilai sekitar Rp3 Miliar yang dianggarkan melalui APBD Katingan, diharapkan jalan tersebut bukan lagi menjadi jalan kabupaten, tapi bisa menjadi jalan nasional yang dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang dianggarkan melalui APBD Provinsi ataupun APBN.

    “Diharapkan juga kepada masyarakat di sepanjang jalan Desa Banut Kalanaman, Desa Pendahara dan Tumbang Samba, bisa memberikan ruang kepada Pemerintah Kabupaten Katingan dalam merealisasikan peningkatan dan pelebaran jaan tersebut. Karena, ini semua bertujuan untuk kenyamanan kita semua, yaitu terbukanya keterisolasian jalan darat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempt pada khususnya dan masyarakat Katingan pada umumnya,” sebutnya.

    Terpisah, Kepala Dinas PUPRP Katingan, Alyono, ketika dikonfirmasi mengatajan, bahwa harapan masyarakat di sekitar dibangunnya jembatan yang menggunakan sistem tahun jamak (Multiyears) itu sangat merespon keinginan masyarakat setempat untuk melanjutkan badan jalan dimaksud.

    Karena itu, kalau dilanjutkan sampai ke desa Pendahara kecamatan Tewang Sangalang Garing hingga ke Tumbang Samba kecamatan Katingan Tengah, maka jalan itu nantinya akan dilanjutkan sampai ke wilayah hulu dan bahkan bisa dilanjutkan lagi sampai ke perbatasan antara Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Barat .

    “Dengan dilanjutkannya sampai ke perbatasan antara Kilting dengan Kalbar, maka jalan ini akan menjadi jalan nasional, dan biayanya pun dipastikan akan dianggarkan melalui APBN,” jelas mantan sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) ini.

    (ar/beritasampit.co.id)