MUI Sukamara: Jangan Membawa Atribut Agama Saat Kampanye 

    SUKAMARA – Suhu politik di Kabupaten Sukamara terus memanas dengan terlebih telah memasuki masa kampanye pada pemilihan kepala daerah tahun 2018.

    Agar suasana di Bumi Gawi Barinjam tetap kondusif Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sukamara meminta kepada seluruh pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sukamara agar tidak membawa atribut keagamaan saat berkampanye.

    Ketua MUI Sukamara, H. Busairi Basri mengharapkan kepada setiap paslon berkampanye dengan santun dan membawa nama agama.

    “Agama dan politik sesutu yang berbada jadi jangan sampai membawa agama kedalam politik apalagi untuk berkampanye,” ujar Busairi Basri, Rabu (7/3/2018).

    Busairi menerangkan setiap paslon diharapkan selain tidak membawa simbol agama juga tidak mengunakan isu agama saat berorasi atau kegiatan kampanye lainnya.

    “Kami menghimbau bukan hanya paslon, tapi juga tim suksesnya kita sama-sama menjaga agar Sukamara tetap aman dan kondusif,” terangnya.

    Dalam kesempatan itu, tokoh ulama Sukamara itu juga mengharapkan setiap paslon untuk tidak membawa nama organisasi keagmaan seperti MUI, NU dan lainnya. Busairi Basri juga menegaskan agar setiap paslon tidak membawa setiap keagamaan saat pawai.

    “Kita tegaskan jangan bawa simbol, atribut dan nama agama dalam kampanye bupati dan wakil bupati saat pilkada ini,” tukas Busairi Basri.

    (enn/beritasampit.co.id)

    Editor : MAULANA KAWIT