Berminat Belajar Bela Diri, ini perguruan yang bisa kamu coba

    KASONGAN – Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang di berbagai daerah di Indonesia.

    Seni bela diri ini secara luas dikenal di luar Indonesia, seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan.

    Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.

    Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.

    Olahraga pencak silat juga sudah dipertandingkan di skala internasional.

    Di Indonesia banyak sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini menunjukkan kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya.

    Salah satunya adalah sebanyak delapan Perguruan pencak silat di Katingan, yakni :

    Tapak Suci Putra Muhammadiyad, yang berdiri di Katingan pada tahun 2015, Ketua pengurus Bayu Iswaya, alamat perguruan tempat latihahan di MTS Muhammadiyah Kasongan, SMP 1 Katingan Hilir dan SMA Muhammadiyah Kasongan, sampai sekarang anggota 60 orang.

    Perguruan Persaudaraan Setia Hati Winongo, berdiri di Kabupaten Madiun Jawa Timur, pada tahun 1903 oleh KI Ngabehi Suro Diwirya.

    Kemudian berkembang di Katingan pada tahun 2012, dengan Ketua perguruan Agus Juni, alamat perguruan dan tempat latihan di SDN 2 Telangkah. Sampai sekarang beranggotakan sebanyak 200 orang.

    Perguruan Persaudaraan Setia Hati Teratai, beridir di Katingan pada tahun 2010, ketua perguruan Didik Suhardianto, alamat perguruan dan lokasi latihan di Km 17 depan Dinas Perhubungan, Perumahan BTN, jalan Telkom, Kasongan dan Katingan. Perguruan ini beranggotakan 1.500 orang.

    Perguruan Banteng Liar atau Kontou, berdiri di Katingan pada tahun 1998, Ketua perguruan Hendra, alamat perguruan dan latihan di jalan Tjilik Riwut Km 18, Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir. Sekarang beranggotakan 10 orang.

    Perguruan Cipta Sejati,‎ berdiri pada tahun 1998, berpusat di Banjarmasi. Di Katingan sudah ada sejak tahun 2006 yaitu di Kecamatan Katingan Kuala dan pada tahun 2016, resmi membentuk cabang perguruan Cipta Sejati dengan Ketua H. Moh Kariansyah. Tempat latihan di LPTQ Katingan, jalan Sokarno Hatta dan beranggotakan sebanyak 500 orang.

    Perguruan IKS-PI Kera Sakti, berdiri di Katingan, pada tanggal 15 Maret 2010, dengan Ketua Suyadi, alamat perguruan dan tempat latihan di Kereng Panggi dan beranggotakan sebanyak 300 orang.

    Perguruan Nan Sarunai adalah perguruan bela diri tradisional, sebagai wujud nyata dari kepedulian terhadap pelestarian dan pengembangan Seni Budaya berbasis kearifan lokal.

    Bela diri tradisional Dayak Kalimantan Tengah, yang berdiri pada 29 Juli 1990, di Palangkaraya oleh Ratmopartodiharjo, yang sekaligus sebagai pelatih utama perguruan Nan Sarunai dengan ketua perguruan Drs. Desse Ludjen.

    Sedangkan di Katingan berdiri pada 29 juli tahun 2005, dengan ketua Drs. Tuwatno, dengan pelatih utama Krisian Tegus, Amd keb., Dayann S.Pd, Hendra Briaga S.Sos, Sutrisno dan M.Suprandi.

    Perguruan Kambang Humbang, berdiri di Katingan pada awal 2005 dengan ketua Hanoto Priyo Kusumo, alama di Kasongan.

    (ar/beritasampit.co.id)