Tidak Tepat Sasaran, Pertamina Diminta Evaluasi Sistem Penyaluran Elpiji 3 Kilo

    SAMPIT- Ketua DPRD Kotim, Jhon Krisli meminta agar pihak PT Pertamina sebagai aktor dalam Mediatribusikan gas elpiji tiga kilo gram, khsusnya di Kotawaringin Timur ini untuk mengevaluasi sistem penyalurannya.

    “Kita minta pihak mediatribusi khsusnya pihak PT Pertamina untuk melakukan evaluasi, karena kita melihat selama ini gas elpiji tabung 3 killo ini selalu menjadi polemik di pasaran,” Ungkapnya Minggu (29/4/2018).

    Bahkan Ketua Dewan ini juga menyebutkan, selama ini pendistribusian gas elpiji tersebut dinilai tidak dibarengi dengan sistem pengawasan yang baik sehingga menimbulkan keluhan di masyarakat.

    “Kalau pendistribusiannya di barengi dengan pengawasan yang baik, tentunya masalah harga dan kelangkaan ini tidak terjadi di Kotim, ini bisa jadi tidak tepat sasaran penyalurannya,” Tegasnya.

    Bahkan menurut Jhon, warung-warung eceran yang tidak mengantoni izin pangkalan dengan bebas memperjual belikan gas tabung 3 kilo tersebut.

    “Dengan demikian harga sesuka hati mereka mau dinaikkan seberapa besarpun karena itu kebutuhan terpaksa harus dibeli, maka dari itu saya harap pihak pertamina segera melakukan evaluasi agar hal ini tidak menjadi polemik panjang,” Tutupnya.

    Diketahui pendistribusian serta penyaluran gas elpiji tabung 3 kilo gram ini dinilai tidak tepat sasaran lantaran selama ini masyarakat selalu mengeluhkan kelangkaan maupun tingginya harga jual di pasaran.

    Sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan di masing-masing Kecamatan di Kotim ini berpariasi, namun mirisnya dari harga yang sudah ditetapkan tersebut, justru melenceng jauh dari harga yang sudah ditetapkan yakni mencapai 30 sampai 45 ribu per tabung isi ulang.

    (drm/beritasampit.co.id)