Gerakan #MasJOKO Dibentuk Untuk Jokowi Dua Kali Presiden

    JAKARTA – Gerakan Intelektual Pro Marhaenis (#MasJOKO) dibentuk dengan dideklarasikan hari Senin (16/7/2018). Deklarasi dibacakan Julia Bea Kurniawaty,

    Menurutnya, Gerakan #MasJOKO ini untuk mengantar Joko Widodo menjabat kembali jadi presixen 2019-2024. Caranya cerdas melawan Hoax di pesta Demokrasi

    Sekretaris #MasJOKO ini menambahkan, ribuan informasi terkait kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) silih berganti masuk ke ruang publik setiap hari, baik melalui Aplikasi Percakapan, Media Sosial (Medsos), Media Arus Utama serta media lainnya.

    Sebagian informasi yang berseliweran di ruang publik disertai data yang sahih dan juga fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Namun sebagian besar, informasi yang menyebar dan sampai kepada masyarakat, merupakan informasi yang tidak didasari pada data dan fakta (Hoax) maupun dalam bentuk berita bohong (Fake News), sambungnya.

    Sehingga dapat disimpulkan, informasi tersebut terkesan dibuat hanya untuk menggiring opini publik semata, demi memuaskan keinginan dari pihak-pihak yang menyebarkan informasi, jelasnya.

    “Penyebaran informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan di ruang publik ini pun diyakini akan semakin ramai, terlebih informasi yang berlatarbelakang kepentingan politik. Sebab, saat ini bangsa Indonesia memasuki tahapan pesta demokrasi berupa Pemilihan Legislatif (Pileg) serta Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar secara serentak pada tahun 2019 mendatang,” ujarnya.

    Para politisi dipastikan akan meningkatkan penyebaran informasi yang tentu cenderung lebih mengutamakan kepentingan dirinya sendiri maupun kelompoknya, baik untuk menaikkan elektabilitas Calon Presiden (Capres), Calon Wakil Presiden (Cawapres) Calon Legislatif (caleg) maupun elektabilitas Partai Politik (Parpol) masing-masing, jelasnya.

    Akibatnya, opini masyarakat pun terbentuk hanya berlandaskan pertimbangan subjektif dengan mengesampingkan objektivitas, karena minimnya data dan fakta yang menyertai informasi tersebut, sambungnya.

    Dampaknya, masyarakat yang tidak kritis akan menyerap informasi yang diterimanya bulat-bulat. Bahkan, akibat minimnya pemahaman atas informasi yang diterima, kemudian meneruskan kembali informasi yang pada dasarnya subjektif tersebut, tambahnya

    Disinilah peran #MasJOKO untuk kembali meluruskan informasi-informasi subjektif yang terlanjur sudah tersebar di ruang publik. Sehingga msyarakat pun dapat menilai kinerja pemerintahan Jokowi-JK secara objektif, sekaligus meningkatkan pola pikir kritis pada seluruh lapisan masyarakat.

    Lanjutnya, adapun langkah yang akan dilakukan #MasJOKO untuk meningkatkan pola pikir kritis pada masyarakat, dengan secara berkala menggelar “Diskusi Publik” berbasis Data dan Fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.

    Diskusi akan menghadirkan nara sumber dari pihak pemerintah, kelompok masyarakat serta institusi non pemerintah terkait topik diskusi yang dibahas.

    “Kita juga akan menghasilkan tetapi konstrukif,” katanya.

    Perlu diketahui Pembina #MasJOKO adalah Sukmawati Soekarnoputri.

    (jan/Beritasampit.co.id)