PANGKALAN BUN – Musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), dari Januari 2018 sampai dengan 23 Agustus 2018, luasnya mencapai 496,9 Hektar terdiri dari 210 titik api (hostpot).
Dandim 1014 Pangkalan Bun Letkol (Inf) M Roni Sulaeman SE yang juga Ketua Satgas Pengendalian Bencana Karhutla Kabupaten Kobar, saat dikonfirmasi beritasampit.co.id, Senin (27/8/2018).
“Lokasi kebakaran kebanyakan di wilayah Kecamatan Kumai dan jalan trans Pangkalan Bun-Kolam, alhamdulillah berkat kekompakan selururuh Tim dari TNI, POLRI, BPBD, BKSDA, Tagana, dan sejumlah komunitas serta masyarakat, juga berkat bantuan tim BPBD Pusat dengan Helikopter Water Bombingnya, seluruh titik api di Kabupaten Kobar sudah mulai reda,” ujar Dandim.
Namun demikian kata Dandim, seluruh masyarakat Kabupaten Kobar, walaupun titik api sudah mulai reda tetap harus waspada.
”Saya terus mengingkatkan kepada masyarakat dipelosok desa, jangan sembarangan membakar sampah, apalagi dipinggir hutan, kalau terjadi karhutla sanksinya cukup berat. Kemudian juga dipemukiman penduduk hati-hati kalau menyalakan api dirumah terutama bagi mereka yang menggunakan tabung gas, atau meninggalkan rumah dengan listrik masih menyala, jadi padamkan dulu listriknya sebelum meninggalkan rumah ” ungkap Dandim.
(Man/Beritasampit.co.id).
EDITOR : MAULANA KAWIT
