Wakil Gubernur Kalteng Hadiri Rapat Terbatas dengan Presiden

IST/BERITA SAMPIT - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib Ismail Bin Yahya

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib Ismail Bin Yahya menghadiri Rapat Terbatas Presiden dengan Gubernur Seluruh Indonesia secara virtual melalui video conference. Rapat dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi menyatakan Rapat ini dimaksudkan untuk menyamakan frekuensi agar gerak dari pemerintah pusat sampai ke tingkat daerah lebih efektif dalam upaya penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Presiden mengingatkan agar para kepala daerah lebih serius melihat data dan angka-angka kasus penularan covid-19 karena berbagai negara sekarang sedang terjadi trend peningkatan kasus positif.

Presiden Jokowi dalam arahannya menyatakan pengendalian kasus covid-19 di negara kita tetap terkendali dan di bawah rata-rata dunia. Adapun kasus aktif nasional 77 persen di Bulan April menjadi 23,7 persen di Bulan Agustus dimana rata-rata dunia yaitu 27 persen. Sedangkan tingkat kematian 7,8 persen di Bulan April menjadi 4,2 persen di Bulan Agustus dimana rata-rata dunia 3,36 persen. Adapun Persentase Kesembuhan per 30 Agustus adalah 72,17 persen.

BACA JUGA:   Sengketa Lahan Hokim dan Alvin, Yansen Binti: Semua Pihak Diharapkan Menahan Diri

Presiden menyatakan pengadaan vaksin dari luar sedang kita coba 20 sampai 30 juta vaksin sampai nanti di akhir tahun 2020. Fokus dan konsentrasi kita memperkuat ketahanan sampai seluruh rakyat kita mendapatkan vaksin. Sekarang kita sedang mengembangkan vaksin asli dari negara kita, yaitu vaksin Merah Putih, kerjasama konsorsium nasional (LBM Eijkman dan peneliti perguruan tinggi) target produksi pertengahan 2021.

BACA JUGA:   Bappedalitbang Gelar Pelantikan Ahli Madya dan Ahli Pertama

“Saya berharap kita semua selalu berhati-hati dan waspada kemungkinan second wave karena akan berdampak pada laju pemulihan ekonomi,” tegas Jokowi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sektor devisa meningkat (penerbitan SBN valas), ekspor tumbuh 15,09 persen mtm (2,28 persen yoy), moneter dan keuangan SBN kembali ke posisi awal 2020, sektor Riil naik menjadi -14,47 persen (Mei : -20,6 persen), Konsumsi IKK naik menjadi 83,8 persen (Mei : 77,8 persen) serta Listrik Industri tumbuh positif (peningkatan produksi).

(Hardi/Beritasampit.co.id)