Pagelaran Seni Budaya dalam Rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kabupaten Bone

Anggota MPR RI Andi Akmal Pasluddin saat acara Pagelaran Seni Budaya Kabupaten Bone di Helios Hotel Kota Watampone, Ibukota Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, Jum’at (4/12/2020). Dok: Istimewa

KABUPATEN BONE– Anggota MPR RI Andi Akmal Pasluddin menyatakan untuk membangun daerah atau membangun bangsa, maka budaya harus diperkuat.

Salah satu upaya untuk memperkuat budaya adalah dengan melakukan silaturahim kebangsaan seperti pagelaran seni budaya ini di Kabupaten Bone dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR.

Akmal mengatakan silaturahim kebangsaan, seperti pagelaran seni budaya akan menguatkan nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

“Dan, juga akan menguatkan rasa nasionalisme kita. Karena budaya memperkuat nilai-nilai agama. Dan, Pancasila berasal dari nilai-nilai budaya lokal dan nilai-nilai agama,” ujar Andi Akmal pada acara Pagelaran Seni Budaya Kabupaten Bone di Helios Hotel Kota Watampone, Ibukota Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, Jum’at (4/12/2020).

Kegiatan pagelaran seni budaya di Kabupaten Bone ini terlaksana atas inisiasi Andi Akmal Pasluddin. Putra Bugis kelahiran Bone ini melihat pagelaran seni budaya dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR memang agak khas.

“Kita orang Bone, orang suku Bugis mempunyai budaya yang kuat,” ujar politisi PKS dari Dapil Sulawesi Selatan II ini memberi alasan.

Akmal berujar Bone ternyata memang memiliki seni budaya adiluhung. Maka, dalam pagelaran seni budaya kali ini ditampilkan kearifan lokal berupa tarian-tarian yang menceritakan tentang kehidupan pada masa kerajaan Bone.

Dari seni Osong, yaitu ikrar kesetiaan Laskar Kerajaan terhadap Raja Bone dalam perang melawan Belanda yang disampaikan secara senandung dalam bahasa Bugis.

Tak kalah menariknya, ketika sepuluh penari, semuanya lelaki, membawakan Tari Pejaga Welado. Sebuah tarian perang dari Kerajaan Bone yang diperagakan para perajurit Istana Kerajaan Bone yang dikenal dengan sebutan “Pallafi Arona Raja Bone.”

BACA JUGA:   Legislator Golkar: Mari Perkuat Ikatan Kebangsaan Pasca Pemilu 2024

Lalu ada pula tarian Songkok Recca, sebuah tarian yang menceritakan proses pembuatan Songkok Recca, songkok khas dari Bone.

Sedangkan Tari Alussu Makkunrai yang juga ditampilkan merupakan tarian yang lahir dari sere bissu, mengandung makna kelembutan, kehormatan, tanggung jawab, serta kasih sayang.

“Tarian ini berkembang dari zaman Kerajaan Bone, dimana pada masa itu hanya ditarikan dalam lingkup istana kerajaan. Dan sebelum acara ditutup, seorang mahasiswa tampil menyanyikan sebuah lagu dalam bahasa daerah Bone,” tutur Akmal.

Kegiatan itu disaksikan oleh sekitar seratus orang warga masyarakat Kabupaten Bone, sebagian besar mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Bone, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Selain Andi Akmal Pasluddin, acara ini juga dihadiri tiga anggota DPRD Kabupaten Bone, yaitu A. Irwan Wirasasti, H. Askarianto, dan M. Ramli. Hadir pula Muhamad Jaya, Kepala Bagian Persuratan dan Kearsipan, Biro SDM, Organisasi dan Hukum, Setjen MPR RI.

“Sebenarnya saya ingin lebih banyak lagi mahasiswa yang diundang, tapi karena pandemi Covid-19 terpaksa yang kita undang tidak terlalu banyak, karena harus menjaga jarak,” ujar Andi.

Akmal pun berharap generasi muda harus bersemangat, karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.

“Tentu kita berharap, ke depan, bangsa ini dipimpin oleh adik-adik mahasiswa,” ujarnya.

BACA JUGA:   Mukhtarudin Dorong Percepatan Pengembangan Kendaraan Listrik di Tanah Air

Sementara Kepala Bagian Persuratan dan Kearsipan, Biro SDM, Organisasi dan Hukum, Setjen MPR, Muhammad Jaya, dalam laporannya selaku panitia pelaksana pagelaran seni budaya menyampaikan rasa bahagianya dengan pagelaran seni budaya di Kabupaten Bone.

Pagelaran Seni Budaya Dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Dok: Istimewa

Jaya mengaku, untuk melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar MPR ini, dia dapat menikmati keindahan alam Bone, meski harus menempuh perjalanan sekitar empat jam dari Kota Makassar, dan harus melewati jalan mendaki dan berkelok-kelok melewati lereng-lereng gunung di bawah rintik hujan.

“Tapi kepenatan selama perjalanan otomatis jadi hilang begitu tiba di tempat acara, dan melihat para pengisi acara sedang berlatih dengan penuh semangat,” imbuh Jaya.

Jaya menyatakan, penyelenggaraan sosialisasi Empat Pilar MPR dalam bentuk pagelaran seni budaya terkandung maksud agar kearifan lokal tetap terjaga.

“Agar nilai-nilai budaya dari kearifan lokal itu dapat kita lestarikan. Apalagi Kabupaten Bone memiliki kearifan lokal luar biasa. Dan, Pak Andi Akmal sebagai tokoh masyarakat Bone berusaha membangkitkan, menjaga, dan melestari nilai-nilai kerarifan lokal tersebut. Ini harus kita dukung bersama,” tuturnya.

Untuk itu, Jaya berharap pelaksanaan pagelaran seni budaya dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR di Bone ini dapat memperkokoh rasa nasionalisme, memperteguh rasa kebhinnekaan, dan mempererat tali persatuan.

Pagelaran kegiatan Pagelaran Seni Budaya di Kota Kelahiran Jusuf Kalla ini pun berlangsung lancar dan sukses hingga akhir acara.

(dis/beritasampit.co.id)