Siangapura Bantah Pernyataan Varian Baru Virus dari Negaranya

Siangapura

SINGAPURA – Pemerintah Siangapura memerintahkan Facebook (FB.O) dan Twitter (TWTR.N) untuk memberikan pemberitahuan koreksi kepada pengguna platform media sosial di negara itu atas apa yang dikatakannya sebagai pernyataan palsu tentang varian virus baru yang berasal dari Singapura. Kamis, 21 Mei 2021.

Kementerian Kesehatan mengatakan telah mengetahui pernyataan yang beredar online di outlet media dan platform media sosial, yang menyiratkan bahwa varian baru COVID-19 yang sebelumnya tidak diketahui berasal dari Singapura dan berisiko menyebar ke India dari negara kota itu.

Langkah itu dilakukan setelah Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengatakan dalam sebuah posting Twitter minggu ini bahwa bentuk baru virus yang sangat berbahaya bagi anak-anak telah datang ke Singapura, dan mendesak pelarangan penerbangan.

Baik pemerintah Singapura dan India telah mengkritik politisi oposisi tersebut, dengan mengatakan bahwa komentarnya tidak berdasarkan fakta dan “tidak bertanggung jawab”.

Perintah koreksi dikeluarkan berdasarkan undang-undang berita palsu Singapura, atau Perlindungan dari Kepalsuan dan Manipulasi Online.

Facebook mengonfirmasi penerimaan pesanan dan mengatakan secara hukum dipaksa untuk mengeluarkan pemberitahuan koreksi.

Permintaan di umpan berita Facebook pengguna yang ditautkan ke situs web pemerintah yang mengatakan tidak ada varian baru COVID-19 ‘Singapura’. Tidak ada bukti varian COVID-19 yang ‘sangat berbahaya bagi anak-anak’, kata kementerian kesehatan.

Dikatakan strain B16172 yang ditemukan di banyak kasus COVID-19 baru di Singapura pertama kali terdeteksi di India.

Hal sebaliknya belum dilakukan pihak Twitter dengan tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diminta pihak pemerintah singapura.

Majalah SPH Singapore Press Holdings (SPRM.SI), yang juga mengeluarkan perintah tersebut, mengatakan telah mematuhi dan memposting pemberitahuan tersebut di forum HardWareZone.

Sumber : Reuters