Petani Tanah Laut Kembangkan Jagung jenis Sakti 69

Suasana saat panen perdana bibit jagung Sakti 69 di Pelaihari (65 kilometer tenggara Banjarmasin), Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, Sabtu 11 Desember 2021. (ANTARA/ist)

BANJARMASIN – Petani di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, mulai mengembangkan tanaman jagung jenis “Sakti 69” yang bisa menghasilkan sekitar delapan ton jagung pipil.

Jagung “Sakti 69” bukan cuma unggul, tetapi berkualitas dan mampu bersaing dengan bibit jagung unggul lain. Sebagai contoh tingkat produksi bibit jagung Sakti 69 per hektare (ha) mencapai delapan ton.

“Kita sudah membuktikan pada hasil panen bibit jagung Sakti 69,” kata anggota Komisi II DPRD Kalimantan Selatan, Fahrani, yang juga membidangi perkebunan, Senin 13 Desember 2021.

Dikatakan, petani “Bumi Tuntung Pandang” Tanah Laut telah mengembangkan tanaman jagung untuk pakan ternak tersebut sejak tiga bulan sebelumnya, dengan melakukan demplot pada beberapa titik.

“Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan bagi petani, dengan perkirakan mencapai delapan ton/ha,” ungkap Fahrani, dikutip dari Antara, Senin 13 Desember 2021.

Ia menerangkan, penggunaan bibit jagung Sakti 69 juga lebih hemat, karena hanya memerlukan bibit sebanyak 18 kilogram/ha, sementara bibit jenis lain sebanyak 20 kilogram lebih.

“Karena bibit jagung ini ukurannya lebih kecil, namun padat, sehingga bibit yang ditanam bisa berkembang dengan baik,” ujar dia.

“Namun, produksi jagung yang dihasilkan justru sangat bagus, dimana buahnya besar dan rata, sehingga menguntungkan petani jagung untuk keperluan pakan ternak,” ujarnya.

Ia menambahkan, kelebihan lain, bibit jagung Sakti 69 mampu bertahan pada kondisi cuaca ekstrim, dimana hujan deras tidak berpengaruh pada tanaman jagung ataupun tumbang.

“Karena cuaca ekstrim berpengaruh pada batang jagung, yang rentan tumbang dan busuk, yang menandakan kualitasnya bagus,” tambahnya.

Rencananya jagung Sakti 69 akan dikembangkan secara luas di Tanah Laut pada tahun depan, mengingat kelompok tani sangat berminat untuk menanam bibit jagung itu.

“Melihat hasil panen perdana demplot tersebut, banyak kelompok tani yang berminat menanam bibit jagung Sakti 69,” jelasnya.

“Jadi tinggal memastikan bagaimana ketersediaan pupuk subsidi bagi petani, agar tananam jagung untuk keperluan pakan ternak bisa berhasil baik,” kata Fahrani.

(Antara)